Month: May 2016

bosan & manipulator..

Masih sedikit nyambung sama postingan kemaren tentang kebosanan.. Ternyata salah satu penyebab kebosanan itu bisa juga perhatian yang termanipulasi / manipulation of attention.. Maksudnya, kita bisa mendadak menjadi merasa bosan melakukan sesuatu karena perhatian kita “termanipulasi” oleh aktivitas yang lain.. Contohnya, seseorang sedang membaca buku di kos2an.. Taroklah sudah 15 menit ia asyik baca buku.. Lantas ia mendengar suara game Street Fighter V di kamar sebelah yang sedang dimainkan oleh temennya.. Kondisi kayak gini ternyata bisa membuat orang tersebut mendadak jadi bosan membaca buku.. Ia menjadi “termanipulasi” untuk berpikir bosan baca buku, atau bisa juga berpikir maen game bisa jadi lebih asyik ketimbang baca buku di saat itu.. Studi jenis ini pernah dilakukan oleh Damrad & Laird (1989), dalam “The experience of boredom: The role of the self-perception of attention..” Namun bukan tanpa kritisi, karena sulit untuk mengukur tingkat / derajat perhatian, maupun kebosanan seseorang.. Seringkali kita bingung tingkat bosan kita ini akut apa nggak, masih bisa dibawa ke pemicu tindakan positif atau nggak ??.. Demikian juga untuk parameter tingkat perhatian, masalahnya sama, gimana ngukurnya …

memperhatikan bosan..

Udah 8 tahun lebih gw ngeblog, tapi nggak tau kenapa, nggak ada rasa bosan untuk ngeblog yang muncul.. Kalo dalam seminggu nggak ada postingan sama sekali, itu bukan berarti gw bosan.. Tapi lebih ke rasa males gw yang lagi menang, atau kesibukan kerjaan maksimal yang bikin otak gw jadi “gosong”.. hehe.. Lantas gw pun jadi kepo, emang bosan secara science tuh gimana sih ??.. Kalo dari sudut pandang otak, Scheneider dkk (2007)  dalam “A Qualitative Examination of Risk Among Elite Risk Adventure Racers” – Journal of Sport Behavior, menyatakan: orang yang sedang bosen itu punya zat dopamine dalam jumlah rendah di dalam otak.. Dopamine ini zat yang bertanggung jawab untuk memberi rasa joy & excitement, yang bisa didapat dari mengerjakan suatu hal yang baru.. Jadi, salah satu cara menghilangkan rasa bosan, ya temukanlah “kebaruan”, baik itu dalam hal baru, maupun cara2 baru dalam melakukan pekerjaan sehari2.. Supaya kadar dopamine di dalam otak jadi naik.. Gosline (2008), dalam artikelnya “Bored ??” – Scientific American menemukan, ternyata orang yang frontal cortex di otaknya mengalami gangguan, lebih beresiko …

terjajah oleh “atau”..

Jangan pernah berpikir kalo sudah menemukan jati diri atau passion diri, terus boleh senang dan santai begitu aja, terlebih sering menggunakan jurus andalah Son Goku, jurus “Berleha-leha”.. Hyaha.. Passion yang ada di dalam diri itu seperti bibit yang siap untuk ditanam, dirawat dan ditumbuhkan.. Dan sebagaimana tanaman, sangat perlu waktu untuk menumbuhkannya.. Pernah gw baca di sebuah buku, passion memang nggak akan bisa berubah ataupun hilang dari dalam diri seseorang.. Tapi sangat mungkin bisa memudar, apalagi kalo nggak pernah dikenali, nggak pernah digali, dan nggak pernah dicoba untuk dipahami.. Bibit passion itu dari Tuhan, dan Dia sudah berjanji, kalo disyukuri pasti akan dilipat gandakan.. Passion adalah hadiah unik tersembunyi yang sudah pasti berbeda2 pada setiap orang.. Belum lama ini pernah liat ada meme2 yang membandingkan prestasi anak bangsa ini yang mendunia.. Mengklaim kalo prestasi yang satu lebih baik dari yang lain, buat gw itu sangat lucu.. Kenapa juga mesti dibandingkan ?? Buat gw itu ibarat membandingkan dua bibit passion yang berbeda.. Lah mereka kan berprestasi di bidang yang berbeda.. Jadi seperti membandingkan melon dengan semangka.. …

koruptor tanpa passion..

Meski gw orang yang terlambat menemukan passion diri, namun gw sangat bersyukur pada akhirnya bisa menemukan passion.. Dan lebih bersyukur lagi, berkat penemuan passion tersebut, gw ngerasa berada “on the right track”.. Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan yang gw kerjain rutin sekarang ini, memang berasa selalu ada passionnya di situ.. Kalo boleh dibilang karier, ya karier gw sebagai pengusaha & pengajar sekarang ini, rasa2nya cukup selaras dengan visi misi hidup pribadi yang gw mau.. Beruntunglah mereka yang berkarier di organisasi / perusahaan yang bisa selaras dengan passion mereka.. Tempat dimana passion individu2 bisa tersalurkan.. Karena kata “karier” sendiri sebetulnya berasal dari bahasa Latin “carriere” yang artinya carrier atau kendaraan.. Alhamdulillah banget kan kalo “kendaraan” yang seseorang kendarai atau tumpangi saat ini bisa satu tujuan dengan tujuan hidup orang tersebut.. Setuju banget sama Rene Suhardono & Team Impact Factory (2015) dalam bukunya “Passion 2 Performance”..  Tuhan pasti punya maksud dalam penciptaan setiap individu, dan passion adalah jejak2 dari tujuan individu tersebut diciptakan.. So, kalo kepingin tau “misi dunia” seseorang yang diberikan Tuhan padanya, bisa ditelusuri dari …