Kemerdekaan Berfikir dalam Islam – Buya Hamka.
Beberapa paragraf dari Buku Buya Hamka “Lembaga Hidup” (1962 – cetakan keenam) rasa2nya harus gw abadikan di blog gw deh.. hehe.. Soalnya kelihatan cocok untuk kondisi sekarang.. Agak panjang memang, tapi akan ketahuan, seorang ulama tulen dengan level tinggi memang beda.. Buah pikirnya bisa melesat jauh ke masa depan.. Kutipan langsung ini ada di bab “Qur’an Untuk Zaman Modern”, sub bab Kemerdekaan Berfikir: “Bila cahaya Islam memancar, yang lebih dahulu kena sorotnya ialah AKAL.. Sorot dari alam ghaib yaitu wahyu Tuhan, agama yang dibawa oleh Nabi, dan sorot yang tersedia pada diri manusia, ialah akal.. Maka BERGABUNGLAH kedua cahaya itu jadi satu, datang dan hinggap cahaya petunjuk Ilahi itu ke atas akal, sehingga berdempetlah cahaya ke atas cahaya, yang oleh Al Qur’an dikatakan “Cahaya di atas cahaya” (QS. 24:35)..” “Adapula yang menyuruh orang putus asa memikirkan hikmat agama.. Disuruhnya orang MEMBERHENTIKAN perjalanan akal.. Lebih daripada itu, mereka hendak MENGUASAI pula perjalanan pembagian dosa dan pahala.. Mereka DAKWAKAN bahwa MEREKALAH wakil Allah di dunia.. I’tikad kepercayaan terhadap Tuhan dan segala yang didapat panca indera ini, tidak …