Month: May 2019

fanatik kelompok..

Dulu pernah ada temen gw yang ngomong gini: “Gie, lu kagak kepengen ikutan masuk partai apa gitu ??” Euh, dari dulu gw memang nggak pernah ngefans sama satu partai pun, meski itu partai yang bawa2 nama Islam.. Dulu banget pernah sih ikut2an kampanye partai, tapi itu iseng doang.. Cuma pengen tau aja rasanya rame2 kampanye tuh kayak gimana.. Pendek kata, sampe saat ini gw belum ada minat ber-partai, entah lah ke depannya nanti.. Rasanya lebih enak sendirian begini, nggak ter-afiliasi dengan kelompok apapun.. Beropini pun jadi lebih bebas, nggak ter-framing oleh visi misi kelompok / partai tertentu.. Karena sepertinya ada juga yang “tunduk” banget sama nilai2 partai / kelompoknya.. Sampe2 yang diluar kelompoknya nggak dilihat, dan nggak dicerna “baik2″nya.. Bahkan beranggapan yang diluar kelompok mereka itu pasti ngaco.. Buat gw nggak seru aja, kalo apa2 diatur kelompok, opini mesti sesuai value dari kelompok, nurut manut buta sama pimpinan2 kelompok tanpa membanding2kan dengan yang lain.. Yang muncul dari kelompok selalu dianggap benar, meski menurut “orang normal” adalah salah.. Bikin hoax karena perintah kelompok, baca & percaya …

merasa[lebih]..

Ada sebuah kisah sufi.. Suatu ketika, seorang pendosa memasuki mesjid.. Di dalamnya dia menemukan orang saleh yang sedang khusyuk berdo’a.. Tanpa diketahui oleh kedua orang itu, ada dua malaikat yang memperhatikan mereka, sebut saja malaikat A dan B.. Malaikat A memegang buku yang isinya catatan2 derajat manusia.. Malaikat B berkata: “Hei, dari dua orang itu, mana yang lebih tinggi derajatnya di sisi Tuhan menurut buku catatan yang kamu pegang ??”.. Kemudian malaikat A melihat buku catatannya, lantas berkata: “Tentu saja orang saleh yang lebih tinggi derajatnya..” Kemudian, si orang saleh melihat si pendosa.. Lantas ia berpikir: “Huh, buat apa sih orang pendosa seperti dia ini datang ke tempat suci ini, sungguh nggak pantas..” Si pendosa juga mikir.. Dalam pikirannya ia berkata: “Sungguh aku benar2 malu, orang soleh ini sudah banyak sekali melakukan amalan kebaikan, sedangkan aku, orang yang hina & banyak dosa.. Aku ingin bertobat, wahai Tuhanku..” Lantas, malaikat A yang buku catatan derajatnya masih terbuka menyadari satu hal pada bukunya.. Ia berkata pada malaikat B: “Eh, tunggu, ada yang berubah..!! Sekarang di buku catatan …