Month: September 2016

kurcaci imajinasi..

Buku “Whole Brain Power” dari Makoto Shichida masih tetap bikin gw penasaran soal kedahsyatan otak manusia.. Beliau menekankan pada kekuatan otak dan pentingnya kekuatan cinta yang ditanamkan sejak usia dini.. Kekuatan cinta ini bisa saling menggetarkan.. Beliau menuliskan: “Pada kesadaran terdalam, jiwa2 manusia semuanya saling terhubung..”.. Diceritakannya, pernah ada kejadian seorang anak perempuan usia 3 tahun tanpa sengaja memotong jari manisnya sendiri.. Entah sibuk atau lupa, si ibu hanya memplester luka potong tersebut selama 3 hari, hingga sel2nya menjadi mati & jarinya menghitam.. Akhirnya si ibu membawa si anak ke rumah sakit.. Lima rumah sakit sudah ia datangi, vonisnya tetep sama, bahwa jari si anak harus diamputasi.. Namun si ibu teringat metode Shichida dengan penyembuhan imajinasi otak kanan, lantas tertarik untuk mencobanya.. Ia membawanya ke Shichida Children Academy, dan langsung diberi tindakan.. Penanganannya cukup unik, anak2 yang tergabung di akademi diminta berimajinasi / membayangkan diri mereka menjadi kurcaci, masuk ke dalam jari si gadis kecil, kemudian “membereskan” sel2 matinya, darah kembali mengalir, dan kembali ke sedia kala.. Hasilnya mulai tampak, dan pihak rumah sakit memutuskan …

eeee.. emosional..

Dulu pernah ada temen yang ngefans berat sama satu grup band luar negeri, terus itu grup band (berhubung gw nggak suka), gw ledekin jadi becandaan, eh si temen jadi marah.. (^_^!).. Heran.. Sodara’an kagak, kenal kagak, dibayar juga kagak sama tuh personil band, sampe segitunya ngebelainnya.. Hehehe.. Untungnya gw nggak pernah jadi fanatik kalo suka sama sesuatu atau seseorang.. Jadi inget sama teorinya Jasper Kunde (2002) dalam bukunya “Corporate Religion”.. Ia menuliskan konsep mengenai “Brand Religion”.. Sebuah brand positioning yang kuat, dapat mencapai puncaknya berkat konsumen yang sangat loyal, dan brand tersebut menjadi sangat dihormati layaknya sebuah agama oleh konsumen fanatiknya.. Brand juga bisa berwujud figur atau seseorang, atau bahkan organisasi atau partai.. Maka mudah kita liat ada yang suka marah berlebihan kalo figur atau partai favorinya dikritik atau dikomentari negatif.. Dan ujung2nya jadi “bertarung” tanpa ujung.. Cocoklah dengan konsep brand religion dari si Kunde.. Konsumen yang sangat loyal, umumnya sangat terpengaruh hingga ke level emosionalnya.. Sepertinya para pendukung tim sepakbola lokal yang super fanatik juga bisa masuk ke dalam kelompok ini.. Rela menempuh perjalanan …

ubah malas..

Awal semester baru udah dimulai.. Dari angkatan ke angkatan, umumnya selalu ada mahasiswa yang bilang ke gw kalo dia mau “tobat”.. Dalam artian nggak mau “telatan”, mau rajin, mau lebih oke lah dari semester sebelumnya.. Intinya, mau berubah gitu.. “Semester depan nggak gini lagi deh mas..”.. Kurang lebih begitu kalimat standard yang mereka ucapkan.. Kalo dari pengalaman, kalimat ini seringan terlontar dari mahasiswa yang menurut gw tercemari oleh rasa malas.. Gagal melawan rasa malas mereka sendiri di semester sebelumnya.. Tekad berubah hanya jadi sekedar tekad kalo rasa males tetep gagal dilawan.. Berubah dari males jadi rajin bukanlah hal yang mudah.. Terkait dengan perubahan, Rhenald Khasali Ph.D (2008) pernah menuliskan di dalam bukunya “Mutasi DNA Powerhouse”, bahwa ada empat harapan yang nggak realistis.. Yakni bahwa: (1) Perubahan itu mudah, (2) perubahan bisa diselesaikan dalam waktu singkat, (3) Perubahan itu murah “biayanya”, dan (4) Perubahan itu dapat menyenangkan semua pihak.. Untuk bisa berubah, dan masih mengharapkan keempat hal tersebut bisa dibilang mustahil.. Keempat hal itu buat gw bisa berlaku untuk level corporate dan level personal.. Pada level …

destructive illusionist..

Dulu di tahun 2000, ada buku cukup bagus yang memprediksi kehidupan masyarakat di 20 tahun mendatang.. Judulnya “A Dream Society”.. Penulisnya namanya Rolf Jensen.. Untuk menulis buku ini, ia disupport oleh Copenhagen Institute for Future Studies.. Sekarang tahun 2016, dan ternyata nggak sedikit prediksi dari buku tersebut yang beneran menjadi kenyataan.. Hebat lah itu institut.. Memprediksi dengan ilmu pengetahuan, dan bukan sekedar “jargon2” lama.. Menyedihkan melihat ilmuwan di negeri ini nggak dihargai, padahal di Qur’an udah dijelaskan, orang beriman sekaligus berilmu pengetahuan akan ditinggikan beberapa derajat.. Dan lebih aneh lagi, kayaknya banyak orang sini lebih suka mendengarkan kata2 dari para “penceramah” daripada para ilmuwan.. Jensen saat itu menyebutkan kemajuan teknologi informasi sebagai salah satu elemen kunci pengubah kehidupan masyarakat masa depan.. Dan kemajuan ini sudah terbukti berhasil mengubah dunia ini dari banyak aspek, seperti ekonomi dan cara kita berkomunikasi.. A Dream Society menurut Jensen, adalah masyarakat yang lebih emosional.. Mereka menyenangi produk, brand, ataupun figur yang bisa membuat mereka tersentuh secara emosional.. Menurutnya di era Dream Society akan ada banyak “Illusionist”.. Mereka jago cerita, & …