Hawa-nafsu versi Hamka..
Belakangan baca2 lagi bukunya Buya Hamka, nemu lagi deh sejumlah paragraf yang buat gw perlu diabadikan di blog gw sebagai pengingat diri.. Tulisan2 beliau memang masih banyak yang cocok dengan kondisi sekarang meski ditulis puluhan tahun lalu.. Sungguh benar2 ulama yang visioner.. Berikut kutipan langsung dari buku beliau “Tasawuf Modern” (1939) dari bab Bahagia & Utama.. “Kesempurnaan ibadah tergantung pula kepada kesempurnaan budi dan otak.. Keutamaan terlindung di dalam dua arti: (1) Keutamaan otak, ialah dapat membedakan antara jalan bahagia dengan yang hina.. Yakin akan kebenaran barang yang benar dan berpegang kepadanya.. Tahu akan barang yang salah dan menjauhinya.. Kesemuanya didapat dengan otak yang cerdas, bukan karena turut-turutan, bukan karena taqlid kepada pendapat orang lain saja..” “(2) Keutamaan budi.. Ialah menghilangkan segala perangai yang buruk2, adat istiadat yang rendah, yang oleh agama telah dinyatakan mana yang mesti dibuang dan mana yang mesti dipakai.. Serta biasakan perangai2 terpuji, yang mulia, berbekas di dalam pergaulan hidup setiap hari dan merasa nikmat memegang adat mulia itu..” “Adapun musuh yang senantiasa menghalangi manusia mencapai keutamaan ialah hawa.. Hawa-nafsu menyebabkan …