Month: November 2018

pelajaran utama..

Terakhir reunian sama temen2 kuliah S1, ada temen deket yang ngomong gini: “Kalo lu bisa jadi pengusaha, gw kebayang sih Gie, tapi kalo lu bisa jadi dosen, itu gw nggak kebayang sama sekali..!!” Gwakakak.. Lah guwe-nya sendiri juga bingung koq.. Mungkin karena dari dulu sukanya komik, maen game, dan hal2 konyol lain.. Sampe sekarang pun rasa2nya masih begitu.. Liat aja Quote2 Su’oD, jauh dari kesan serius.. Atau di tiap postingan, tulisan gaya bahasa verbal, suka2 tanpa mikirin tata bahasa, bahkan pake’ “elu guwe”.. Berasa nggak dosen banget.. Setelah mengalami sendiri jadi siswa, mahasiswa, kemudian menjadi pengajar, gw semakin menyadari satu hal: Sejatinya BUKAN GURU YANG MEMILIH MURID, tapi murid yang memilih guru.. Persis seperti kisah2 kungfu klasik, para murid lah yang mencari & memilih sendiri gurunya, yang dinilai pantas bagi dirinya.. Si guru sendiri seringkali diceritakan “datar” atau acuh.. Yaah, memang begitulah orang bijak hebat yang sebenarnya.. Seringkali merasa biasa saja, tidak merasa bijak, bahkan seringkali merasa tidak pantas untuk punya murid “formal”.. Gw memang dosen bagi semua mahasiswa yang pernah gw ajar, tapi apakah …

sinergis-iqra’..

Otak bekerja secara sinergis.. Jadi apa2 yang masuk ke otak, akan “bersinggungan” dengan apa yang sudah kita ketahui selama ini.. Kaitannya sama mendapatkan ide gimana ??.. Untuk pencetusan ide, gw paling suka dengan analogi kelereng.. Ibaratnya, isi otak kita adalah kelereng2 listrik, dan masing2 butir kelereng merupakan satu informasi/pengetahuan yang sudah kita ketahui.. Saat ada informasi baru masuk, maka satu butir kelereng baru pun masuk.. Apa yang terjadi saat otak seseorang PENUH dengan kelereng, lantas dimasukkan satu atau lebih kelereng lagi ??.. Kelereng baru tersebut akan menggeser kelereng2 lain, dan menyebabkan kelereng2 yang sudah ada saling beradu / bersinggungan satu sama lain.. Nah, saat kelereng2 saling bersinggungan, keluarlah percikan2 listrik akibat “beradu” itu.. Dan percikan itulah yang disebut IDE.. Itulah kenapa referensi, dan “koleksi” menjadi perlu.. Seorang komikus legendaris umumnya referensi / koleksi komiknya juga banyak, atau seorang pembuat film mumpuni, koleksi filmnya juga banyak, dan seorang ulama sejati koleksi buku2nya pun banyak.. Hal tersebut seakan “mempermudah” mereka untuk mencetuskan ide2 baru atau pemikiran2 yang berbeda saat menyerap informasi2 baru.. Sebaliknya, kalo kelereng di dalam …

sinergi-di-otak

Udah beberapa kali gw “left” dari grup WA yang kontennya berseliweran nyinyiran, hoax, dan berita2 negatif lain.. Yah, gw males aja baca2 begitu, bikin otak jadi mikir nggak bener.. Mau ngingetin juga males.. Pernah coba, eh malah dibilang bodoh.. Hyaha.. Menurut Toni Buzan, pencetus konsep mind mapping, salah satu prinsip kerja otak adalah repetisi.. Apa2 yang berulang diinput ke otak, akan “nempel” di situ.. Termasuk respon kita atas informasi yang masuk, bisa nempel menjadi kebiasaan.. Misal, seseorang dapet info “nyinyir” terbaru, lantas emosi menanjak, langsung deh jari cepet banget mencet tombol share.. Rentetan aktivitas tersebut seakan membuat “sirkuit” baru di otak, dan akan makin lancar jaya kalo terus berulang.. Emosi atas nyinyir makin cepat, jari2 makin luwes, dan akhirnya hoax pun menyebar melebihi kecepatan cahaya..(Hyahaha..) Awalnya ilmuwan beranggapan bahwa proses berpikir kita seperti prinsip matematis sederhana.. Jadi jika kita nambah satu data baru ke dalam otak, seperti hanya menambah satu bahan ke gudang penyimpanan.. Di pertengahan abad 20, ditemukan bahwa cara kerja otak tidaklah seperti itu.. Otak bekerja secara sinergis. Dalam sistem sinergis, 1 + …

[ke-po-dong]

Di sebuah buku diceritakan: sejumlah peneliti Jepang meneliti buah2an untuk mendapatkan zat bernama methalonids.. Zat ini bermanfaat bagi jantung dan sistem pernapasan, namun sangat sedikit diproduksi didalam tubuh manusia.. Jadi mereka mencoba mendapatkannya dari luar tubuh, melalui buah2an.. Ternyata di buah tin dan zaitun-lah zat itu berada.. Dilalah, hasil yang diharapkan hanya akan tercapai bila mencampurkan kedua buah tersebut dalam komposisi 1 tin dan 6 zaitun.. Dan angka perbandingan tersebut ternyata ada di dalam Qur’an .. Buah tin hanya satu kali disebutkan, sedangkan zaitun disebutkan 6 kali secara tegas (1 kali tersirat).. Gokil ye.. Gw meyakini ada banyak hal di dalam Qur’an, tapi seringkali nggak tau harus berbuat apa.. Yang jelas gw berupaya untuk nggak berpikir kalo kalimat di Qur’an hanya sekedar kalimat atau “teks”.. Yang bisa dikutip sana sini untuk beragam kepentingan.. Tapi ada “konteks”nya, atau bahkan mungkin hal2 lain yang lebih jauh dari itu.. Untuk menuju ke situ, kayaknya “kepo” adalah kuncinya.. Ternyata ber-kepo pun berdampak pada kehidupan seseorang.. Studi Todd Kashdan dari George Mason University, menyimpulkan: mereka yang rasa ingin tahunya besar, …