Month: January 2023

di tengah aja..

Saat remaja, ada temen yang gandrung banget sama sebuah grup band luar negeri.. Sampe2 kalo band itu atau salah satu personilnya gw jelek2in, dia jadi agak marah gitu.. Hihi.. Padahal kan cuman becanda, dan tuh para personil band juga nggak kenal sama temen gw ini.. Suka dan nggak suka berlebihan sama sesuatu itu emang nggak baik.. Kalo berada di ‘ujung’nya bisa jadi brutal.. Agak mirip dengan kasus ‘kesambet’ yang belakangan ini lagi rame.. Selalu mencoba untuk objektif, jadi gw selalu berusaha ada di ‘tengah2’, nggak mau ada di ujung garis suka atau tidak suka.. Melihat faktanya: ya si tokoh yang bilang kesambet itu memang salah koq.. Menyebut nama orang lantas menyamakannya dengan sesuatu yang bisa berasosiasi negatif di depan banyak orang, jelas jatohnya kurang etis.. Namun ya itulah manusia.. Tempatnya salah dan lupa.. Tapi video minta maap-nya kok malah nggak nyebut nama orang yang dia sebut waktu kesambet.. Hehe.. Padahal di salah satu bukunya menganjurkan, kalo udah berbuat salah sama orang, ya sebaiknya minta maaf dulu langsung ke si orangnya.. Cak Nun ini salah satu …

obsolescent..

Ada satu tokoh Tiongkok yang gw favoritin.. Namanya Laozi atau Lao Tzu.. Beliau seorang filsuf sekaligus penyair.. Pemikiran2nya cukup unik dan ‘enak’ untuk dibawa merenung.. Sebagai pendiri Tao, Laozi dikenal sebagai pemikir yang idealismenya itu kepengen mewujudkan perdamaian, jadinya lebih ke mementingkan ikatan empati antar sesama manusia.. Kalo ditelusuri lebih jauh, ada referensi yang menyebutkan bahwa Laozi hidup di zaman yang sama dengan Konfucius (1551-479 SM).. Saat itu Laozi berumur jauh lebih tua dari Konfusius.. Diceritakan Konfusius pernah bertemu dengannya saat Laozi sedang bekerja sebagai kurator arsip kerajaan.. Gw nggak tau mana yang bener.. Tapi ada buku yang menyebutkan kalo mereka berdua seakan punya hubungan akrab, bahkan berkesan seakan2 Konfusius ‘belajar’ dari Laozi.. Tapi ada juga yang menyebutkan kalo hubungan mereka berdua ya hanya kenalan biasa saja.. Bahkan punya perbedaan pandangan yang cukup besar, terutama soal adat kebiasaan ataupun pemikiran2 dari para pendahulu mereka.. Anehnya, ‘ending’ dari cerita ini sama, si Laozi memberi nasehat kepada Konfusius.. Salah satu nasehatnya kurang lebih begini: “Yang kau pelajari dan kau ajari ke murid2mu itu adalah pemikiran dari orang2 …