putus dulu, cemas kemudian..
Di kalangan psikolog, beredar sebuah cerita unik: di tahun 1920, seorang mahasiswa pasca sarjana sekolah psikologi Rusia, Bluma Zeigarnik sedang bertamasya ke kota Wina dan ngopi2 bareng guru pembimbingnya di sebuah cafe.. Sebagai orang “jebolan” psikologi, mereka malah lebih tertarik dengan orang2 di sekitar mereka ketimbang kopi yang mereka pesan sendiri.. huhu.. Mereka mengamati pelayan di cafe tersebut.. Hasil pengamatan mereka: si pelayan cafe dapat dengan mudah mengingat makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggannya sebelum membayar.. Namun kedua psikolog ini menemukan ada yang aneh.. Ternyata setelah pelanggan membayar, si pelayan kalo ditanya lagi tadi pelanggannya pesan apa aja, mereka udah lupa sama sekali..!! Seakan-akan, saat pelanggan membayar menjadi tombol “reset” ingatan si pelayan untuk nggak perlu lagi mengingat pesanan pelanggan.. Zeigarnik menjadi kepo & penasaran melihat hal tersebut.. Dia kemudian menguji “kasus aneh” pelayan cafe ini di sebuah laboratorium.. Sejumlah orang diminta melakukan suatu pekerjaan yang sederhana, seperti nyusun mainan di dalam kotak, numpuk barang berurutan, dan sejenisnya.. Namun, untuk beberapa orang, pekerjaan mereka diminta diputus / berhenti di tengah jalan.. Di akhir eksperimen, …