Year: 2015

putus dulu, cemas kemudian..

Di kalangan psikolog, beredar sebuah cerita unik: di tahun 1920, seorang mahasiswa pasca sarjana sekolah psikologi Rusia, Bluma Zeigarnik sedang bertamasya ke kota Wina dan ngopi2 bareng guru pembimbingnya di sebuah cafe.. Sebagai orang “jebolan” psikologi, mereka malah lebih tertarik dengan orang2 di sekitar mereka ketimbang kopi yang mereka pesan sendiri.. huhu.. Mereka mengamati pelayan di cafe tersebut.. Hasil pengamatan mereka: si pelayan cafe dapat dengan mudah mengingat makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggannya sebelum membayar.. Namun kedua psikolog ini menemukan ada yang aneh.. Ternyata setelah pelanggan membayar, si pelayan kalo ditanya lagi tadi pelanggannya pesan apa aja, mereka udah lupa sama sekali..!!  Seakan-akan, saat pelanggan membayar menjadi tombol “reset” ingatan si pelayan untuk nggak perlu lagi mengingat pesanan pelanggan.. Zeigarnik menjadi kepo & penasaran melihat hal tersebut.. Dia kemudian menguji “kasus aneh” pelayan cafe ini di sebuah laboratorium.. Sejumlah orang diminta melakukan suatu pekerjaan yang sederhana, seperti nyusun mainan di dalam kotak, numpuk barang berurutan, dan sejenisnya.. Namun, untuk beberapa orang, pekerjaan mereka diminta diputus / berhenti di tengah jalan.. Di akhir eksperimen, …

award dari blogger..

Alhamdulillah.. Salah satu tulisan gw masuk Blog Award 2015 – Top 10 Artikel 2015 versi “Blog Perspektif”.. Terima kasih banyak ya maass.. Meski yang memberikan penghargaan juga seorang blogger.. Tapi menurut gw, Bung Fakhrurroji Hasan – selaku pemilik blog perspektif adalah seorang blogger ‘serius’, dan blognya termanajemeni dengan oke, baik dari segi konten maupun konsistensi jadwal posting.. Beliau merupakan praktisi komunikasi dan pemerhati tata kelola perusahaan dan manajemen.. Bahkan beliau juga seorang kontributor dari blog notaslimboy.com..  Blog resmi dari stand up comedian: Sammy – Not a Slim Boy..  Ini gw kutip langsung dari ownernya Blog Perspektif: Tentang Penulis: “Fakhrurroji Hasan adalah seorang praktisi Corporate Communication dan Public Relation yang juga merupakan pengamat Good Corporate Governance. Fakhrurroji Hasan telah menulis sejumlah Annual Report (3 kali berturut-turut sebagai Juara 1 Annual Report Awards), lebih dari 90 edisi Majalah Internal Perusahaan, lebih dari 100 naskah Press Release, dan lebih dari belasan advertorial.” Karena si mpunya blog cukup rajin posting, di tahun 2015, blog perspektif ini per-bulannya mendapatkan rata2 view sebanyak 8.513 kali.. Dan di akhir November 2015, blognya …

dulu hardcore, casual now..

Belakangan ini gw lagi agak2 kecanduan satu game casual: Thunder Raid.. Menurut gw sih, ini game gokil yang bisa bikin gw terus2an main.. Karena update-annya cukup rajin dan makin gila !!.. Banyak banget fitur2 yang dulunya nggak terpikir oleh gw jadi ada di game ini.. Awalnya gw pikir, ini cuman game pesawat biasa kayak model Raiden gitu, dengan stage yang linier dan mudah ketebak.. Selain pesawat2 baru & pet / peliharaan baru yang bermunculan seiring apdetan, eeh lantas jadi ada random stage, alias tiap main jenis stagenya jadi nggak ketebak.. Bosan dengan random stage, ditambah lagi “kanal” baru: Zodiac Mode (ngelawan Lord 12 zodiac), dan Scenario Mode (kalo maen ini ada ceritanya, beda sama arcade mode yang maen gede2an score gitu aja..).. Terus apdetan pun berlanjut: Legion Mode.. Ini mulai gokil nih, dan sama sekali nggak pernah kepikir oleh gw sebelumnya.. Jadi player bisa bikin sebuah legion yang masing2 beranggotakan 20 orang player lain.. Score komulatif masing2 legion diadu tiap minggu, dan rewardsnya oke banget.. Tanpa banyak pikir, gw bikin satu legion NUSANTARA untuk iOS, …

innocent vs naive..

Innocent YES, naive NO.. Begitu tulisan pembuka review sebuah komoditi minuman bermerk innocent asal Inggris yang cukup sukses, sampe2 Coca Cola Company pun turut berinvestasi di merk itu.. Tapi kali ini, yang lebih menarik buat gw itu ya kalimat pembuka dari reviewnya: Innocent yes, naive no.. Innocent dan naive bisa berkesan punya makna yang agak dekat.. Namun kalo dicermati lebih dalam, ternyata innocent cenderung lebih ke hal2 yang bersifat positif.. Innocent sering kita ketahui artinya adalah nggak bersalah atau tanpa dosa.. Dalam kamus, ada yang mengartikan innocent dengan uninformed, not causing physical or moral injury, free from moral wrong, without sin, dan sejenisnya.. Pendek kata polos gitu deh.. Nah kalo naive ternyata cenderung lebih ke hal yang sifatnya negatif.. Ada kamus yang mengartikan naif itu nggak cukup berpikir, lack of experience, percaya begitu saja tanpa mempertanyakan benar atau salah.. Bahkan di KBBI, naif bisa berarti bodoh dan nggak masuk akal.. Singkat kata lugu kali yee.. Innocent YES.. Setuju banget.. Orang2 innocent, akan bertindak tanpa rasa bersalah (takut salah), meski kurang informasi tetap saja bertindak, namun …

cambuk ketidak nyamanan..

Lanjutan dari postingan sebelumnya yang ini: “di tengah karena menengah”… Dimana hasil studi dari Mihaly yang menyatakan bahwa, orang2 dari “kelas menengah” secara statistik lebih sedikit yang mencapai kesuksesan besar / prestasi kelas dunia.. Disebabkan karena motivasi yang “menengah” juga.. Jadi perlu trik2 tertentu untuk membuat motivasi kelas menengah menjadi tetap tinggi.. Ini cuman sotoy2nya gw aja sih yang gw himpun dari beberapa buku bacaan gw.. Pertama, Gunakan teori OMA (One Minute Awareness).. OMA ini semacam menit dimana kita demikian tersentuh, dan menjadi berani membuat komitmen2 diri yang nggak tanggung2 tingginya.. Siapapun bisa menemukan, atau “menjadikan” peristiwa biasa disekitarnya menjadi OMA.. Contoh: Melihat orang meminta2, keluarga / orang kurang mampu, buat sebagian orang mungkin biasa.. Tapi bagi sebagian yang lain, bisa jadi sebuah motivasi yang memicu diri untuk berperan dalam mengubah kehidupan mereka.. Dan kalo mau mengubah mereka, diri ini mesti sukses dulu toh ??.. Dengan membawa “hati” yang bersih dalam melihat keseharian sekitar, OMA bisa diciptakan, dan motivasi seseorang bisa terjaga untuk tetap tinggi.. Masih banyak sebetulnya contoh dari OMA, poin dari caranya sih: …