Dalam desain grafis, desain yang sederhana umumnya berwujud tampilan yang efektif, efisien dan tepat sasaran.. Dalam dunia seni dan desain, tidak sedikit yang menjadikan kesederhanaan sebagai senjata andalan.. Karena selain bisa berkesan “bersih”, rapi, juga bisa menimbulkan beragam penafsiran yang luas.. Lihat aja desain2 produk dan visual dari produk Apple.. Kesederhanaannya bisa membuat penafsiran imajinasi orang lari kemana2.. Itulah kesederhanaan, tidak bisa diremehkan, dan tidak bisa dibilang akan kalah dengan yang kompleks.. Terlebih kalo ditenagai dengan konsep yang kuat & matang..
Kalo ditarik ke permasalahan kehidupan, banyak orang yang terkesan memperumit masalah2 kehidupannya sendiri, dan bukannya menyederhanakan.. Contoh, untuk mahasiswa, mau lulus kuliah cepet dengan nilai bagus, solusinya kan sederhana: belajar / latiihan yang rajin secara konsisten.. Tapi berapa banyak yang kemudian menambahkan: malas, bolos, pacaran, ikut idol2an, ngerjain project berduit (hehe), dan lain sebagainya, yang jelas2 malah memperumit, alias tidak jadi sederhana lagi…
Untuk yang pengen hidup “damai” secara umum, atau pengen jadi kaya, dari banyak buku, bisa dilihat “pola” rumusnya pun bisa dibilang sederhana: Jujur, manajemen diri yg baik, bekerja keras, dan terus belajar.. Berapa banyak orang kemudian menambah hal2 sederhana tersebut diatas dengan: curang, korupsi, ngambil hak orang lain, pesimis, ke dukun, dan lain sebagainya.. Sehingga kehidupannya menjadi “rumit”.. Menurut Ippho Santosa, kalo hidup kita nggak juga berubah, berarti selama ini ada dua hal yang juga nggak berubah: pertama: ilmunya nggak berubah (segitu2 aja), dan kedua: sedekahnya nggak berubah (segitu2 aja).. Yah ini opini subjektif sih, karena risetnya pun belum ada.. Tapi buat gw sih, ada benernya juga..
Kalo dalam seni bela diri, kesederhaan lebih mudah dilihat.. Terlebih dalam seni bela diri Jet Kune Do yang diciptakan oleh Bruce Lee.. Bruce Lee menyatakan, kalo dalam pertarungan sesungguhnya, teknik / jurus menjadi nomer dua.. Yang paling penting adalah respon.. Kalo kita dipukul ya tinggal pilih, mau ngelak atau nangkis, dan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan, tanpa harus memikirkan secara baku bentuk teknik jurus satu atau jurus dua, atau tiga.. Karena itu, semakin sederhana kita merespon, semakin jeli, efektif dan efisien kemampuan kita membaca dan menguasai situasi..
Jadi, kalo ditarik ke ranah kehidupan, orang2 yang sederhana, adalah orang2 yang cerdas dalam merespon, nggak berlebihan dalam bertindak, nggak membuang2 energi yang tidak perlu, serta efisien dalam berperilaku..
Bruce Lee pun pernah ngomong: “Kesederhanaan adalah kunci kecemerlangan..”
Sejalan neh dengan apa yang dibilang sama Gang Yu: “Complexity is the prodigy of the world. Simplicity is the sensation of the universe. Behind complexity, there is always simplicity to be revealed. Inside simplicity, there is always complexity to be discovered…”
jadi ente ini kalau modernisme aliran ya ogie 😀
LikeLike
Gyahaha.. gw aliran sesat Roel.. Modernisme itu emang Less is More sih ya.. Jadinya nyambung banget sama kesederhanaan…
LikeLike
Kadang kalo terlalu rumit, sudah malea duluan hehe. Jadi make it simple aja 🙂
LikeLike
Yes.. Mangkanya kalo di barat sana ada istilah terkenal yang namanya KISS = Keep It Simple Stupid !!.. Hyaha..
LikeLike
Gitu aja dibikin repot. Nyahaha
LikeLike
dalam psikologi, perilaku adaptif biasanya ditunjukkan dengan respon yang sesuai dengan tuntutan lingkungan, sederhananya tepat seperti yang dikatakan untuk tidak berlebihan dalam merespon apapun dengan asumsi emosinya sudah matang, mangkannya biasanya orang yang kalem dan pintar mendengarkan orang lain punya wawasan yang luas, diam diam menghanyutkan wuehehe 😛
LikeLike
Setujuuu.. hehe..
LikeLike