All posts tagged: tasawuf

lengkap kompleks..

Bagi yang muslim, biasanya udah pada tau ada ayat Qur’an yang menyatakan: manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sebaik2nya (Ahsani Taqwim).. Ada yang menafsirkan ‘Ahsani Taqwim’ itu dalam konteks fisik, dan ada juga yang sampai ke tatanan spiritual.. Lagi2 dari perspektif tasawuf, gw dapet lagi penafsiran yang nggak umum.. Ada lagi versi penafsiran “Ahsani Taqwim” yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang PALING LENGKAP.. Lengkap dalam artian: ada banyak ‘ciptaan’ Tuhan yang lain yang disematkan ke dalam diri manusia.. Baik itu yang fisik ataupun metafisik.. Ada ‘binatang’ liar, ada ‘wadah tanah’ yang bisa ditanami ilmu, ada ‘tanaman’ yang bersifat tumbuh, ada setan / iblis yang menggoda, ada malaikat, bahkan ‘bagian’ dari Tuhan sendiri pun sudah dihembuskan ke dalam diri manusia.. Disadari atau tidak, semua ‘kelengkapan’ tersebut punya potensi untuk terus bertumbuh.. Mau rajin ‘menanam’ ilmu ya ilmunya makin banyak, atau mau ngasi makan nafsu ‘hewan liar’ ataupun setan terus, ya dia akan tumbuh.. Sampe2 Buya Hamka dalam sebuah bukunya menyatakan bahwa manusia bisa jadi ‘setan’ tanpa manusianya sendiri menyadari.. (^_^!) Nyambung sama pernyataan Quraish Shihab: …

dimensi diri..

Rasa2nya kalo masih punya akal sehat (dan hati yang bersih), nggak akan bisa menerima yang namanya tindakan kekerasan.. Terlebih hanya karena berbeda pilihan, opini ataupun pandangan.. Apalagi kemarin itu korbannya umurnya jauh lebih tua.. Nasehat ‘Hormati orang yang lebih tua’ menjadi entah kemana.. Kalo bahasa anak sekarang: ‘Nggak ada akhlak..’ Ibrahim Amini (2002), dalam bukunya “Risalah Tasawuf” menyatakan: Akhlak harus ditempatkan sebagai pilar Islam.. Kita tidak boleh menempatkannya pada derajat kedua hukum agama, dan tidak boleh menganggapnya hanya sebagai hiasan orang2 yang beragama.. Beliau juga berpendapat bahwa manusia memiliki ‘peringkat dimensi wujud’.. Wujud paling rendah adalah ‘tanah’ (tidak dapat merasa dan memahami).. Ini saat manusia masih berwujud sel embrio.. Lalu naik wujudnya menjadi ‘tumbuhan’, saat menjadi janin yang terus bertumbuh (dan tidak bisa berpindah2 tempat sendiri).. Kemudian setelah lahir menjadi seperti ‘hewan’, bisa berpindah2 tempat, bisa makan, tidur, punya nafsu amarah dan syahwat.. Pada tahap akhir, manusia baru menjadi ‘manusia’ saat ia menggunakan akal dan pikirannya.. Jadi menurut Amini, manusia mempunyai diri yang bermacam2: tanah (diri jasmani), diri tumbuhan, diri kebinatangan, dan diri kemanusiaan.. Dan …

WAG wkwk..

Di sebuah WA grup yang gw ikuti, ada seseorang yang menulis sebuah permohonan: Mohon untuk tidak memposting hal2 yang berkaitan dengan “menyepelekan” covid di grup ini, apalagi yang informasinya abu2 atau hoax.. Gw yakin, semua anggota grup membaca.. Karena cerita dia di grup sebelum menuliskan permohonan itu pun cukup memilukan.. Beberapa orang terdekatnya meninggal karena covid.. Dan dia meyakini awal tertularnya itu karena salah satu orang dalam lingkaran kerjanya ada yang covid tanpa gejala.. Tapi ada aja orang yang nggak peduli atau nggak punya empati.. Entah apa alasannya, postingan hoax tentang covid dan vaksinasi masih aja nongol di grup dari seorang member.. Sudah ditegor sama admin pun, nih orang masih ngenyel.. Walaupun endingnya ni orang ngerasa risih sendiri, dan akhirnya left grup jalur mandiri.. Hehe.. Ada beberapa grup juga yang gw ikuti, udah dikasi tau oleh admin: di grup ini posting yang santuy2 aja, nggak boleh politik.. Tapi ya tetep, masih ada ajee yang posting politik.. Sampe males mau ngingetinnya.. Ada satu grup yang gw left ya gara2 itu, nggak “nurut” sama peraturan grup.. Padahal …

frekuensi ide..

Sejarah penemuan “telepon” seru juga ya.. Ada nama Elisha Gray.. Dia ini penemu telepon juga, tapi kenapa kita lebih taunya Alexander Graham Bell ??.. Simple, karena Bell duluan ngantri saat ngambil formulir patennya.. Ada buku yang menyebutkan, mereka cuma berselisih sekitar 3 jam saja.. Si Bell dapet antrian nomer 5, dan Gray nomer 39.. Perbedaan ini yang menyebabkan Bell jadi pemilik paten penemuan telepon pertama.. Konsep “jeroan” alatnya pun ada yang mirip2.. Sehingga Gray membawa hal ini ke ranah hukum, tapi dia kalah di pengadilan.. Urusan hukum itu lain cerita sih.. Yang pengen gw catet: nggak sedikit karya kreatif atau penemuan yang hampir sama, dihasilkan di waktu yang berdekatan, oleh orang yang berbeda dan di tempat yang berjauhan. Darwin dan Wallace juga begitu.. Konsep mekanisme teori evolusi mereka berdua (seperti natural selection, survival of the fittest) disebut2 hampir sama.. Padahal mereka meneliti sendiri2 di tempat yang berbeda.. Di tahun 1920an, profesor dari Univeritas Columbia: William Ogburn & Dorothy Thomas mencoba meneliti fenomena ini, dimana ada penemuan2 yang sama pada waktu yang berdekatan.. Dan hasilnya: ada …

kreativitas ndak-populer..

Alhamdulillah selalu diamanatkan ngajar kreativitas untuk semester 2, tapi baru2 ini gw sadar, bahwa ada teori kreativitas yang nggak populer.. Gw cek2 lagi slide materi ajar gw, eh beneran.. Ternyata teori nggak populer ini hanya ada beberapa slide saja dari sekian ratus slide ajar yang gw bikin.. Ini apa beneran nggak populer, atau mungkin gw-nya aja yang males cari buku referensinya karena jarang ada ya..?? Hehe.. Tapi memang teori2 kreativitas ini nggak begitu diterima di kalangan psikologi akademis.. Mungkin karena inilah buku rujukan ilmiahnya pun sedikit.. Teori kreativitas yang gimana sih yang nggak populer ini ??.. Innih, teori yang menekankan bahwa: sumber kreativitas itu bukan “saya” si individu, tapi “Kita” – bersama Tuhan yang memanifestasikan diri-Nya di dalam diri manusia.. Ini kan sulit ya untuk pembuktiannya secara sains.. Apalagi ada banyak agama, ya bisa saja Tuhan-nya juga banyak, dan ujung2nya jadi subjektif banget.. Di sejumlah referensi yang gw temui, yang dominan itu ada 4 perspektif untuk bisa melihat kreativitas secara komprehensif.. Tapi ternyata ada satu perspektif yang memang selalu nggak ada di buku rujukan ilmiah …