me|write, spiritual
Leave a Comment

fanatik kelompok..

Dulu pernah ada temen gw yang ngomong gini: “Gie, lu kagak kepengen ikutan masuk partai apa gitu ??”

Euh, dari dulu gw memang nggak pernah ngefans sama satu partai pun, meski itu partai yang bawa2 nama Islam.. Dulu banget pernah sih ikut2an kampanye partai, tapi itu iseng doang.. Cuma pengen tau aja rasanya rame2 kampanye tuh kayak gimana.. Pendek kata, sampe saat ini gw belum ada minat ber-partai, entah lah ke depannya nanti..

Rasanya lebih enak sendirian begini, nggak ter-afiliasi dengan kelompok apapun.. Beropini pun jadi lebih bebas, nggak ter-framing oleh visi misi kelompok / partai tertentu.. Karena sepertinya ada juga yang “tunduk” banget sama nilai2 partai / kelompoknya.. Sampe2 yang diluar kelompoknya nggak dilihat, dan nggak dicerna “baik2″nya.. Bahkan beranggapan yang diluar kelompok mereka itu pasti ngaco..

Buat gw nggak seru aja, kalo apa2 diatur kelompok, opini mesti sesuai value dari kelompok, nurut manut buta sama pimpinan2 kelompok tanpa membanding2kan dengan yang lain.. Yang muncul dari kelompok selalu dianggap benar, meski menurut “orang normal” adalah salah..

Bikin hoax karena perintah kelompok, baca & percaya hanya pada media partai / kelompok.. Padahal fitnah itu buruk, dan kita disuruh Iqro’ banyak2.. Kalimat kelompok diturutin, kalimat Tuhan nggak diturutin.. Mangkanya pernah nongol istilah “menuhankan partai atau kelompok”, dan bukan men-Tuhankan Alloh..

Menjadikan partai atau kelompok sebagai Tuhan, gw pikir itu komentar manusia saja.. Eh, ternyata ada juga loh di Qur’an.. Dan kalo gw baca penjelasannya lebih jauh, ternyata cukup “mengerikan”..

Kenapa mengerikan ?? Karena berbangga2 dengan golongannya, kemudian memecah belah agama, merupakan salah satu bentuk kemusyrikan (QS.30:31-32).. Musyrik itu kan menyekutukan Tuhan..

Jadi istilah menuhankan partai atau kelompok bukan sekedar pepesan kosong, tapi dinyatakan di dalam Qur’an sendiri.. Dan mereka yang musyrik, nggak akan mendapatkan petunjuk, karena di hatinya memang sudah diletakkan tutupan, dan juga sumbatan di telinga mereka (QS.18:57).. Akibatnya akan menjadi lebih sulit untuk bisa memahami Qur’an..

Bukankah kalo kita turun ke jalan, bikin rusuh/bentrok, menjarah, bikin hoax demi kepentingan kelompok bisa dibilang sebuah “tanda” bahwa kita bangga buta akan kelompok tersebut ??.. Bahkan sampe ada yang melakukan “hal gila” seperti bom bunuh diri demi kelompoknya..

BJ Habibie baru2 ini berkata: “Ngapain kita hilang waktu dan duit dan ada resiko tinggi. Hanya memperjuangkan kepentingan mungkin satu orang, satu grup, no way.”

Pernyataan beliau itu cocok..!! Memperjuangkan secara “buta” kepentingan kelompok atau partai adalah sesuatu yang beresiko tinggi.. Yah salah satunya adalah kemusyrikan, berakibat nggak akan bisa dapat petunjuk, bukankah itu sebuah resiko yang tinggi ??..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s