me|write, think sotoy
Leave a Comment

teori ah..

Untitled-1Belakangan ini otak gw berasa “gosong”.. Sampe2 komitmen nulis postingan seminggu sekali pun sempet gw langgar.. Mungkin gara2 emang lagi banyak kerjaan.. Atau mungkin juga karena kebanyakan baca buku2 teori untuk update materi ajar..

Di sebuah buku creative thinking, gw pernah baca, untuk bikin sesuatu yang bagus terus menerus itu emang bisa menjadi “beban” bagi otak.. Akibatnya, otak ribet, penuh informasi, tapi nggak bisa dikeluarin, persis kayak makanan mateng yang nggak diangkat2, dan akhirnya jadi gosong..!!

Walau bagaimanapun, gw tetep suka banget baca2 teori sains.. Terlebih buku2 terbitan luar.. Dulu, dosen gw yang S3-nya cumlaude jebolan UI pernah bilang, kalo tulisan penyajian teori orang2 sini tuh sukanya muter2.. Hehe.. Menurut beliau, kultur orang timur untuk nulis atau berteori, memang berbeda dengan kultur atau cara pandang orang barat..

Barat itu lebih sering nggak banyak beropini dalam menyajikan teori2.. Sedangkan kultur timur biasanya lebih “seneng” untuk menambah opini.. Mungkin Itulah kenapa, kalo gw perhatiin, banyak buku2 teori sains barat, untuk satu bab saja, rujukan / referensinya bisa puluhan buku, (yes, cuma untuk satu bab !! ).. Beda dengan sini, jarang gw liat, satu bab, daftar pustakanya sampe puluhan..

Yang gw suka dari teori sains itu, seringkali ada “versus”nya, atau kritik & bantahannya.. Richard Rorty (1979) dalam “Philosophy and the Mirror of Nature” menyatakan: Teori merupakan konstruksi, atau dibangun, dibuat oleh manusia, bukan diturunkan oleh Tuhan.. Mereka yang mengkonstruksi teori selalu membuat keputusan2 seperti dilihat dari perspektif mana, gimana mengkategorikannya, metodenya, seberapa luas cakupannya, dsb..

Jadi menurut Rorty, teori adalah sebuah cara untuk melihat dan memikirkan alam ini.. Maka lebih baik dilihat sebagai ‘lensa’ yang seseorang gunakan dalam sebuah observasi, daripada sebagai cerminan / pantulan dari alam..

Thomas L. Jacobsen (1991) dalam “Theories as Communications” juga menyatakan: Lebih bijak untuk mempertanyakan MANFAAT atau KEGUNAAN dari sebuah teori, ketimbang mempertanyakan kebenarannya.. Karena kebenaran bisa direpresentasikan lewat beragam cara..

Tes aja, yakin bumi itu datar ??.. So what ??.. Manfaatnya apa ??.. Coba dong bikin sesuatu yang bermanfaat dari teori itu.. Mengklaim sebuah teori adalah yang paling benar karena “kelihatannya” cocok dengan terjemahan Qur’an bisa berasa janggal.. Semua teori itu bikinan manusia, mana mungkin bisa layak sejajar dengan kebenaran ayat2 Tuhan yang bisa terus dimaknakan & menginspirasi sampe kiamat nanti ??..

Teori bisa jadi alat untuk mencari & melihat kebenaran, tapi bukan berarti kebenaran itu sendiri.. Buktinya, selalu bisa diperdebatkan toh ??.. Dosen cumlaude di atas juga pernah ngasi gw saran jitu : “Jangan yakin sama satu referensi..!!”

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s