Tahu Bernard Loiseau ??.. Dia ini seorang chef terbaik di zamannya.. Punya beberapa restoran terbaik di Paris, menerbitkan beberapa buku masak, dan memproduksi merk makanan beku sendiri.. Restoran2 miliknya dirating tinggi oleh banyak buku & majalah.. Buku panduan restoran terkemuka di Eropa yang “pelit nilai” Guide Michelin pun, memberikan 3 bintang pada salah satu restorannya.. 3 bintang dari Guide Michelin adalah barang langka.. Namun di puncak masa jayanya (tahun 2003), si Bernard malah bunuh diri..
Aneh ya ??.. Sebelum lanjut cerita Chef yang aneh itu, simak dulu cerita si profesor berikut ini.. Namanya Carol Dweck.. Dia ini seorang profesor psikologi dari Stanford University yang penasaran mengenai mindset.. Berdasarkan beberapa studinya, ia menyatakan bahwa ada dua tipe mindset: yakni fixed mindset, dan growth mindset..
Dalam suatu studinya ia membuat pertanyaan2 pada mahasiswa2 yang baru masuk kuliah bahasa Inggris di Hong Kong.. Ia melalui pihak fakultas menawarkan kursus tambahan peningkatan kemampuan untuk mahasiswa2 baru yang dinilai kurang fasih berbahasa inggris.. Sebelumnya “calon2” yang akan ikutan kelas tersebut diberikan sejumlah pertanyaan..
Dengan menjawab setuju atau tidak, dari sekian banyak pernyataan, ada 2 pernyataan “pancingan” dari Dweck, yang kira2 begini: “Anda memiliki kecerdasan yang sudah ditentukan, dan Anda tidak bisa mengubahnya..” Dan yang kedua: “Anda selalu bisa mengubah kecerdasan Anda dengan dramatis..” Hasil yang ditemukan Dweck: yang banyak menerima tawaran kursus tambahan, jumlahnya lebih banyak dari mereka yang setuju dengan pernyataan kedua..
Menurut Dweck, mereka yang setuju dengan pernyataan pertama memiliki fixed mindset.. Mereka melihat kecerdasan sebagai sesuatu yang sudah fixed, tetap, dan nggak bisa diubah2 lagi.. Pada kasus contoh di atas, mengambil kursus tambahan sama saja dengan merendahkan kecerdasan mereka sendiri.. Sedangkan mereka yang setuju pernyataan kedua, adalah pemilik growth mindset, yakni orang2 yang percaya bahwa kecerdasan bisa ditingkatkan..
Dalam studi di kampus lain pada jurusan kimia, Dweck juga menemukan hal2 berikut: Mahasiswa dengan fixed mindset tetap menunjukkan minat hanya kalo nilai mereka bagus, langsung bete kalo dapet nilai jelek, dan langsung merasa nggak berbakat di bidang itu.. Mereka lebih fokus pada hasil akhir, termotivasi oleh hal2 ekstrinsik, seperti pengakuan dalam bentuk nilai & rangking..
Sebaliknya, pemilik growth mindset mampu menjaga minat mereka meski dapet nilai jelek.. Tantangan atau kesulitan justru bisa memacu mereka untuk lebih bersemangat.. Mereka lebih termotivasi secara intrinsik.. Bukan hasil akhir yang mereka cari, namun lebih berfokus pada proses kerja keras.. Bahkan mereka mampu untuk belajar demi belajar itu sendiri, dan bukan untuk nilai..
Nah, terus apa hubungannya sama si Chef Bernard itu ??.. Kenapa dia bunuh diri ??.. Begini ceritanya.. Sebelum edisi terbaru Guide Michelin terbit, dia mendengar rumor kalo bintangnya akan dikurangi.. Dia akan dirating 2 bintang, nggak 3 bintang lagi.. Belum lama juga, ada buku panduan lain GaultMillau yang sudah mengurangi rating bintangnya pada restoran si Bernard, dari 19 bintang, jadi 17 bintang..
Bisa dibaca, Bernard adalah pemilik fixed mindset.. Dia telah mendefinisikan dirinya sebagai bintang2 tersebut.. Dan ketika bintang2 tersebut berjatuhan, nilai dirinya pun ikut “jatuh”.. Cuman denger rumor “bintang”nya berkurang aja dia udah berpikir gagal total, dan nggak layak untuk eksis lagi..
Padahal itu cuman rumor loh.. Setelah buku panduan “Guide Michelin” tahun 2003 terbit, restoran si Bernard ternyata tetap mendapat 3 bintang..!! Hehe.. Bernard mengakhiri hidupnya sia2 karena fixed mindset-nya..