tanya robot ??
Di setiap awal pertemuan ngajar di kelas, gw selalu bikin komitmen bersama dengan mahasiswa.. Diantara poin2 komitmen bersama itu ada satu poin yang isinya: mahasiswa boleh banget “memotong” gw dengan pertanyaan saat gw sedang menjelaskan materi di depan kelas.. Tinggal angkat tangan, dan ngomong: “Tanya dong mas..”.. Maka menjawab pertanyaan jadi prioritas, sebelum penjelasan materi dilanjutkan.. Dengan begitu, sesi tanya jawab selalu tersedia di sepanjang kelas berlangsung.. Dan gw sampaikan juga: “There is no stupid question, jadi boleh bertanya apa saja..”.. Belajar berdasarkan bergejolaknya kepo di dalam diri itu sensasinya bisa berbeda.. Pertanyaan2 yang muncul memang selalu terkait dengan materi yang sedang gw jelaskan.. Tapi ya tau sendiri lah anak2 sini.. Coba inget2 dari kita SMP, SMA, dan kuliah, saat guru atau dosen bertanya di depan kelas: “Ada pertanyaan ??”.. Seringkali kelas menjadi hening, dan suara “krik krik” jangkrik menjadi lebih terdengar.. Gwakakak.. Walhasil, karena saking sedikitnya jumlah pertanyaan selama ini, jadinya ada pertanyaan2 yang masih saja “lengket” di kepala.. Ini salah satu pertanyaan mahasiswa yang masih “lengket” di kepala gw sampe sekarang: “Mas, mungkin …