All posts tagged: islam

ukhuwah wah..

“Ada orang non-muslim dateng ke pesantren, ramai2 disambut pake rebana, dikalungin sorban, dijamu, dan dido’ain.. Ini Islamnya dimana ?!?!?”.. Begitu kata khotib pas gw jum’atan di sebuah mesjid.. Kuping mulai panas, mata membara, gw tatap tajam2 tuh mata khotib dari jauh (sayang dia nggak natap gw, euh lagian ngapain juga yak.. gyaha..).. Niatnya, kalo masih lanjut ngomong politik dari atas mimbar, gw mending cabut ajah, sholat dhuhur di rumah.. Untung lanjutan ceramahnya nggak parah2 amat.. Tapi ya tetep, banyak buruk2nya negeri ini versi dia sendiri aja yang diomongin.. Lagian, apa yang salah sih dari peristiwa: ada orang non-muslim, dateng ke pesantren, terus disambut pake rebana dan dikalungin sorban ??.. Dia tanya Islamnya dimana, ya Islamnya ya di situ !! Menyambut baik tamu / orang lain dengan ramah dan santun.. Memangnya sorban, rebana, dan musik punya agama ??.. Kesemua itu kan produk akal (budaya), hanya medium, netral, nggak ada sangkut pautnya sama Islam secara substansi.. Seumur2, gw nggak pernah liat tuh ada sorban dan rebana baca Syahadat, terus rajin ke mesjid saat Adzan berkumandang.. Gyahaha.. Tahu …

Islam dan Kemajuan – Buya Hamka..

Ngeliat salah satu postingan di grup WA: Paytrend haram, eMoney haram, GoPay haram.. (*_*!).. Padahal buat gw itu adalah suatu bentuk kemajuan yang membuat sistem pembayaran jadi makin praktis.. Nambah deh, tulisan Buya Hamka yg buat gw wajib diabadikan di blog gw.. Berikut beberapa paragraf kutipan langsung dari bukunya Buya Hamka “Tasawuf Modern”.. Dan hebatnya, beliau menulis ini di tahun 1939: “Meskipun bagaimana, kemajuan tidak bisa ditahan. Tetapi pemuka2 agama mencoba menahan kemajuan itu, mencoba menghambat air yang yang hendak mengalir ke lautan.. Mereka takut kalau manusia memperoleh kebebasan akan terlepas dari cengkeramannya.. Sebab itulah mereka membuat bermacam2 aturan dan undang2, mengatakan bahwa orang yang mencari kebahagiaan dalam dunia adalah sesat, orang yang tertipu oleh hawa nafsu..” “Sehingga kelihatan tiap2 orang yang telah berpegang dengan agama menjadi orang bodoh, dungu, tidak teratur pakaian dan kediamannya, tersisih dalam pergaulan.. Padahal bukan begitu hakikat pelajaran agama yang hanya bikinan sempit paham kepala2 agama saja..” “Agama Islam tidak mengakui taklid buta, tetapi mengajak akal supaya bekerja menyelidiki hingga akhirnya.. Agama Islam bersorak memanggil akal supaya bekerja, jangan lalai …

Buya Hamka keren.. (^_^)/

Entah kenapa, gw ngerasa mesti nge-share lagi beberapa paragraf dari tulisan Buya Hamka.. Asli, gw sangat merindukan kembali kehadiran ulama2 seperti beliau.. Buat gw, ulama2 model beginilah yang bisa bikin damai, sesuai dengan kekinian, namun tetap mengambil esensi kebaikan dari masa lalu.. Ini dari buku “Falsafah Hidup”, cetakan XII (1994), saat beliau membahas mengenai Islam dan Negara: “Orang yang mempelajari Islam secara ilmiah TIDAK AKAN DIPENGARUHI OLEH RASA SAYANG ATAU BENCI, akan dapat mengetahui bahwasanya ISLAM ADALAH MELIPUTI SELURUH KEGIATAN HIDUP MANUSIA.. Islam bukan semata-mata ibadah daripada makhluk kepada Tuhan, dan bukan pula semata-mata politik, hubungan antara seseorang dengan masyarakat, dan bukan pula semata-mata urusan daripada ulama atau kepala2 agama, tetapi MELIPUTI SELURUH ASPEK KEHIDUPAN..” “Menurut ajaran Islam yang lebih dahulu harus dijelaskan ialah tauhid mengakui ke-esaan Tuhan, satu kekuasaan tertinggi, satu pengatur alam raya.. SEMUA MANUSIA SAMA DI HADAPAN TUHAN.. TIDAK ADA PERBEDAAN WARNA KULIT, ATAU RAS DISKRIMINASI.. Tidak ada perbedaan karena perlainan keturunan.. Yang semulia-mulia makhluk di hadapan Alloh ialah yang setakwa-takwanya kepada-Nya.. Hak manusia sama, dan kewajibannya pun sama..” “Seorang diri pribadi …

bahas bahasa oh bahasa..

Terkadang, karena Al-Qur’an menggunakan bahasa arab, kita jadi mengidentikkan hal2 yang beraroma arab dengan Islam begitu saja.. Dan seakan2 huruf arab jadi milik Islam, terus ujung2nya jadi sensi sendiri.. Contoh yg udah kejadian ya kemaren si Agnes monica itu yang pake baju bertulisan “united”, namun ditulis dalam bahasa arab.. Sebetulnya siapa sih yang bikin bahasa2 yang ada ??.. Sampe sekarang gw juga penasaran, siapa yang bikin bahasa Madura, tapi nggak nongol satu nama pun yg ngaku2 nyiptain bahasa Madura.. hehe.. Dan ternyata bukan cuman gw, tapi para ilmuwan juga sebetulnya pada penasaran.. Banyak ilmuwan yang cukup kepo, namun sampe sekarang pun belum ada kesepakatan pasti tentang asal-usul sebuah bahasa.. Kalo ngutip di sebuah referensi malah ada yang bilang begini: “Sejak awal 1990-an, sejumlah ahli bahasa, arkeologis, psikologis, antropolog, dan ilmuwan profesional lainnya telah mencoba untuk menelaah, dan mereka mulai mempertimbangkan hal ini sebagai permasalahan tersulit dalam sains..” Jawaban dari para ilmuwan tersebut bikin gw putus asa (T_T).. haha.. Lantas kepo gw pun berlanjut, kalo menurut Al-Qur’an gimana ya ??.. Kan banyak hal ada di situ.. …

“Nggak Ada Nabi Yang Mengaku Alim..”

Cak Nun itu salah satu tokoh yang juga gw kagumi dengan pemikiran2nya yang “out of the box”, bisa menilai dari sudut pandang yang lain, bahkan aneh apik.. Hehe.. Meski tidak jarang dibilang sesat, kafir atau pun liberal, gw nggak ambil pusing.. Yang jelas banyak kalimat2nya yang membuat gw berpikir ulang soal cara2 diri gw menjalankan hidup & agama.. Berikut tulisan yang gw comot dari blog seseorang di sini: http://www.kompasiana.com/robbigandamana/nggak-ada-nabi-yang-mengaku-alim-think-different-ala-cak-nun-2_55a318d1937a61ea0a280ba0 “Nggak Ada Nabi Yang Mengaku Alim..” Jujur aku rodok sungkan nulis koyok ngene iki rek. Yang saya takutkan adalah orang menganggap saya ini hebat, pinter ngaji, tahu agama. Ketahuilah mblo, saya ini cuman seorang gentho bosok yang sedang berproses belajar agama. Maka saya sebisa mungkin tidak menyantumkan dalil-dalil biar tidak terkesan ngustadz (tapi pitutur Cak Nun nggak asal ngablak, semua ada dalilnya dan atau melalui proses ijtihad yang panjang). Semoga bisa menjadi bahan renungan dan pembelajaran. Yo wis lah, zuukk mariii.. ————————————————————————- Walaupun seorang ulama atau kyai, tapi Cak Nun selalu berpakaian seperti layaknya orang biasa. Bisa dikatakan ganok bedane karo wong dodol akik, buruh pabrik …