Semester baru udah mulai.. Mulai dah sibuk meng-update materi ajar.. Apalagi matkul yang gw pegang di semester ini juga berkaitan erat dengan media.. Dan irisan media dengan desain grafis juga cukup ‘lebar’..
Sekarang di era new media ini, ada beberapa hal baru yang muncul dalam konteks grafis.. Seperti NFT, misalnya.. Kalo gw mau menjelaskan tentang NFT di kelas, tentu nggak bisa langsung ke NFTnya, tapi harus mulai dari crypto atau blockchain-nya..
Ini yang bikin repot, karena gw nggak sepenuhnya paham tentang crypto, dan ini yang harus gw cari tau.. Supaya paham tipis2 lah.. Paling nggak secara mendasar diupayakan bisa dapet gambar besarnya.. Jadi ya mesti baca2 lagi..
Hal baru yang menarik lainnya adalah hadirnya AI berkemampuan “generating images” seperti DALL-E, dan tentu saja yang sempet cukup bikin heboh: MidJourney.. Ini juga gw harus cari tau lagi dampaknya pada desainer grafis ataupun para seniman / ilustrator..
Asyik juga ngikutin perkembangan kayak gini, terlebih untuk hal yang bener2 baru yang belum bisa disimpulkan secara pasti ujungnya nanti akan kayak gimana.. Seperti ada ‘kue2’ baru yang layak dicicipi.. Namun belum ketahuan pasti efeknya nanti akan gimana ke saluran pencernaan.. Hehe..
Mengupdate pengetahuan pada domain dimana kita udah nyemplung di situ memang bisa menjadi sesuatu yang mengasyikkan.. Mangkanya sampe lupa ngeblog neh.. (^_^)/
Berbicara tentang pengetahuan, ada yang mengartikan pengetahuan adalah ilmu untuk membeda2kan, mengkategorikan, ataupun memilah2.. Orang dengan knowledge yang dalam menjadi mampu menganalisa sesuatu secara lebih detail..
Ilmu pengetahuan jadi ibarat pisau.. Kalo pisau itu kita gunakan untuk memotong sebuah daging, semakin tajam pisaunya, maka hasil potongannya pun akan semakin tipis2.. Akibatnya, dari satu daging bisa dibikin jadi banyak banget potongan2nya.. Itu karena ketajaman analisa dari kedalaman dan luasnya sebuah knowledge..
Orang awam model gw gini, kalo ngeliat seekor kodok, yang bisa gw komentarin tentang itu kodok pasti sedikit.. Akan berbeda halnya dengan seorang profesor yang ahli / penelitiannya fokus mendalam tentang kodok.. Dia bisa mengkomentari itu kodok mulai dari jenisnya, habitatnya, siklus hidupnya, cara pembiakannya, dan lain sebagainya..
Ya itu tadi, di tangan orang berilmu pengetahuan yang dalam, sebuah daging, bisa ‘diurai’ menjadi banyak irisan dengan ketajaman analisanya..
Gw jadi semakin menyadari apa yang dikatakan kitab suci; bahwa derajat orang yang beriman plus berilmu memang berbeda.. Karena ya terus menerus menambah dan meningkatkan pemahaman akan ilmu itu bukanlah hal yang ‘enteng’..
Plus lagi disebutkan, cuman orang berilmu yang bisa takut sebenar2nya kepada Tuhan.. Nyambung sama quote yang ini deh:
“Knowledge is the true organ of sight, not the eyes..” – Panchatantra.