me|write, think sotoy
Leave a Comment

ngaso selingan..

Bayangin berada di posisi seperti ini: Di hari Jum’at alias weekend, dari pagi udah ada rencana mau ‘teng-go’ (jam 5 teng langsung go).. Eh, sekitar jam 3 sore, tiba2 ada brief mendadak dari klien atau atasan yang minta sumbang solusi2 untuk dua masalah kreatif..

Masalah kreatif dalam artian: subjektif, nggak ada bener salahnya.. Pokoke yang paling penting solusinya unik, orisinal dan nggak biasa.. Karena udah pengen banget ‘teng-go’, dan waktu sampe jam 5 tinggal dua jam lagi.. Dari ketiga pilihan cara di bawah ini (terkait pengaturan waktu), mana yang akan dipilih ??..

(1). Membagi total waktu 2 jam menjadi dua bagian.. Satu jam pertama untuk masalah kesatu, dan satu jam kedua untuk masalah kedua.. (2). Berpindah2 menyelesaikan masalah pertama dan kedua dengan waktu yang teratur, atau sudah ditentukan sebelumnya.. Misal: setiap 15 menit sekali, melakukan ‘switching’ atau pindah masalah..

(3). Berpindah2 masalah sesuka hati aja.. Nggak perlu pake waktu yang teratur.. Pokoke kapan pengen pindah masalah, ya pindah aja.. Jadi misal kalo lagi ‘hot’ di masalah pertama, ya bisa 30 menit atau lebih di situ.. Terus pindah ke masalah kedua, juga tanpa batas waktu.. Terus tauk2 mood berubah, pindah lagi ke masalah pertama..

Sudah menentukan pilihan ??.. Ada studi tentang ini loh.. Dan studinya dipublish di Organizational Behaviour and Human Decision Processes..

Sejumlah partisipan diminta untuk ‘mengeluarkan’ ide sebanyak2nya atas dua masalah kreatif yang berbeda.. Partisipan yang melakukan dengan cara nomor 3 (berpindah sesuka hati), lebih sering menuliskan ide2 yang ‘terlihat’ baru, namun ide2nya hampir sama dengan ide2 yang terakhir mereka tulis.. Mereka ngerasa ada ‘kemajuan’, tapi sebetulnya progress mereka terbatas..

Sementara partisipan yang melakukan dengan cara nomor 2, lebih banyak menghasilkan ide2 yang benar2 baru..

Padahal kayaknya enakan pilihan nomor 3 ya, terkesan fleksibel.. Namun menurut studinya, kalo tujuannya adalah ‘creative answer’, yang paling oke adalah pilihan nomor 2..

Alasannya, saat mencari jawaban kreatif, seseorang seringkali menjadi ‘mentok’ tanpa disadari.. Jadi saat ‘pindah sesuka hati’, bisa jadi kita ngerasa ‘maju’, padahal sebenarnya cuman ‘muter2’ dan menghasilkan ide2 yang nggak efisien..

Sebaliknya, yang nomor 2 (berpindah2 masalah dengan interval waktu yang teratur) bisa ‘me-reset’ pikiran seseorang.. Dampaknya: jadi bisa ‘approach’ masalah dari sudut2 pandang yang lebih fresh..

Pendek kata sarannya: “Insert breaks to refresh your approach”.. Pake timer, ‘switch’ sebentar ke masalah2 kecil sekitar, kayak bersihin meja kerja, cek hape, terus balik lagi ke masalah inti..

Seringkali break bentar gw itu baca2 wall fesbuk sama maen casual game.. Tapi sayang niatnya bentaran, eh jadinya kelama’an.. (^_^!)…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s