me|write, my life stories, think sotoy
Leave a Comment

ulama bangsa..

Untitled-1“Nasionalisme guwe minus..”.. Gyaargh, nggak ngira, ternyata dulu gw sempat nulis begitu di blog gw sendiri.. Screenshot di ilustrasi postingan ini nunjukin kalo ini beneran, bukan hoax.. Hehe.. Tapi itu duluu, era 6 tahun lewat pemerintahan si mantan.. Saat gw bener2 masih lugu plus bodoh (meski sekarang tetep masih bodoh, tapi sepertinya agak mendingan), ditambah lagi kekecewaan besar gw akan bangsa ini yang berkesan terus menerus jalan di tempat..

Setelah bacaan bertambah, observasi meningkat, banyak hal yang gw yakini dulu sebagai kebenaran malah gw buang jauh2, dan menggantinya dengan yang baru.. Termasuk ya soal nasionalisme ini.. Saat gw ngerasa kecewa berat dulu itu, kalo ada yang ngajakin bikin khilafah, mungkin akan gw terima dengan riang gembira..

Alhamdulillah masih tetep bisa waras dan berpikir terbuka.. Wejangan Buya Hamka “Jangan taqlid buta” bener2 ampuh menangkal gw jadi kaum radikal.. Kayaknya itu adalah postingan paling terpesimis, terkonyol dan terbodoh yang pernah gw buat..

Berikut beberapa paragraf kutipan langsung dari Buya Hamka dalam buku ‘Lembaga Hidup’ cetakan ke 10 (1991) yang dulu bikin gw makin “JLEB !!!”.. Ada foot note di bawah halamannya yang menyatakan ini adalah buah renungan beliau yang ditulis pada akhir bulan Ramadhan tahun 1369 H (1949), seketika selesai tanda tangan Roem-Royen Statement:

“Cinta tanah air adalah perasaan yang sangat halus dan dalam di hati manusia.. Bahkan cinta tanah air itu timbul dari iman yang sejati.. Dan karena cinta itulah orang berani memberikan segala pengorbanan.. Karena cintanya kepada tanah air, orang sudi sengsara, sudi dibuang, dibunuh, diazab, dan disiksa..”

“Kata orang, aku ini dari golongan Islam yang taat ! Lebih dari itu ! – Aku tunduk pada ajaran meniadakan diri, pusaka Budha Gautama, aku tunduk kepada sari ajaran mengorbankan diri sendiri untuk kesentosaan Bani Insan, ajaran Isa Almasih; dan aku adalah pengikut akan faham: “Tiada beriman seorang kamu sebelum ia cinta kepada saudaranya sebagaimana cinta kepada dirinya”, ajaran junjungan Nabi Muhammad S.A.W..

“Bersatu bangsaku menyeru Tuhan, memohon tanah air beroleh jaya.. Terdengar adzan di puncak menara, marilah bersama2 mengejar kemenangan.. Aku bersama bermilliun bangsaku pergi ke sana, mencecahkan dahi ke lantai, menyembah Tuhan, kumohon tanah-airku diperlindungi..”

“Tiada jauh dari dekatku, saudaraku yang lain, sedarahku yang lain, berduyun pula pergi ke gereja karena mendengar dengung lonceng.. Dan saudaraku yang lain, sedarahku yang lain, memasang dupa di kuil sunyi, memuja, memuji, di tempat suci..”

“Tapi hanya satu pendirian kita: “Cinta tanah air sebagian dari Iman..” Demikianlah cintaku kepada tanah air !!..” – Buya Hamka-

Oh Buya, kurindu ulama keren sepertimu..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s