
Kemaren2 sempet ngomong gini di depan kelas semester 5: “Karya tugas2 lu gw akui banyak yang bagus, tapi kalo soal disipllin diri, angkatan lu termasuk yang payah..” Gimana nggak payah, masuk jam 8, jam 8.30 kelas belum juga penuh.. Apalagi pas ada deadline tugas, makin ngaret dah.. Bahkan ada sejumlah mahasiswa yang “lari dari kenyataan”, alias nggak masuk kelas gara2 tugasnya belum-kelar.. Gwakakak..
Mungkin karena sebagian dari mereka “sadar” kalo mereka emang beneran parah, ada mahasiswa di kelas bilang gini: “Mas, kasi materi tentang disiplin dong mas..”..
Gw memang suka nyelipin materi2 attitude selain materi tentang mata kuliah desain yang diajar.. Karena gw pikir, kalo beneran kepengen jadi desainer grafis yang oke, mereka harus punya attitude yang baik sebagai “perangkat” pendukungnya.. Karena seringkali desainer grafis di dalam pekerjaannya itu menjual karya desain “satu set” dengan attitude desainernya..
Kalo untuk disiplin diri, Menurut G.R Terry (1993), dalam “Prinsip2 Manajemen”, disiplin merupakan suatu kemampuan yang muncul karena adanya kesadaran individu itu sendiri, ataupun karena adanya perintah atau tuntutan dari luar..
Wilhelm Hoffman di tahun 2013 pernah melakukan studi mengenai hal ini.. Hasilnya: mereka yang punya disiplin diri bisa lebih mengatasi konflik2 dalam pencapaian target2 mereka.. Mereka tidak mengizinkan pilihan2nya didikte oleh perasaan.. Mereka mampu membuat keputusan2 rasional berdasarkan informasi yang didapat dalam keseharian mereka..
Dari sekian banyak tips menumbuhkan displin diri, gw suka sama saran yang satu ini: “Kalahkan diri sendiri..!!”.. Karena sepertinya ini cukup fundamental.. Mengalahkan diri sendiri memerlukan pembelajaran panjang, dan harus rela melalui “Discomfort Training”..
Yah bayangin aja, mestinya bisa enak2 nongkrong, yutuban, dan bermedsos-ria, eh harus ngerjain tugas.. Mestinya enak tidur, eh mesti olahraga pagi.. Mereka yang pengen punya disiplin diri yang bagus, harus rela mendobrak hal2 nyaman dan enak model begini.. Tips ini sejalan sama pernyataan Plato: “The first and best victory is to conquer self”..
Mengalahkan diri sendiri juga perlu dominasi pengendalian akal seseorang.. Dengan apa seseorang bisa mengalahkan perasaan2 seperti malas, menunda2, dan sejenisnya..?? Tentu saja dengan akalnya..
Kalo menurut Buya Hamka, akal dan hawa itu ibarat joki dan kudanya.. Akal yang seharusnya mengendalikan hawa / perasaan.. Bosan, atau malas itu kan perasaan, ya harusnya dikalahkan oleh akal.. Akal-lah yang membuat seseorang bisa berpikir sebab akibat dari tindakan, dan bukan perasaannya..
Kalo kata Napoleon Hill: “Self-discipline begins with the mastery of your thoughts. If you don’t control what you think, you can’t control what you do. Simply, self-discipline enables you to think first and act afterward.”