entrepreneurship, me|write, think sotoy
Leave a Comment

keluar maksimal dari minimal..

01Abis baca2 artikel2 mereka yang sukses dengan modal ijazah SD, bener2 gila ya mereka itu.. Hebat sekali.. Perlu digaris bawahi, mereka bukannya gak mau nerusin sekolah ke SMP, SMA dan seterusnya, mereka sebenernya mau, hanya saja kondisi finansial saat itu yang nggak memungkinkan.. Bahkan ada juga yang udah hanya tamatan SD, sempet nggak naik2 kelas juga beberapa kali, dan diremehkan oleh orang sekitarnya karenanya, tapi tetep ujung2nya ni orang bisa jadi pengusaha sukses..

Ada yang lulus SD, langsung mesti jualan bakso, ada yang langsung jualan pete, ada yang jualan kue bantu2 orang tuanya, terus naik “level”, lanjut jadi salesman sabun, jadi pelayan toko, dan lain sebagainya.. Dan pada akhirnya,  kerja keras, kejujuran, pembelajaran, dan tekad kuat membuat mereka berhasil keluar dari keterbatasan.. Pengusaha2 sukses yang bermodal ijazah SD itu diantaranya: Andrie Wongso, Basrizal Koto, Eka Tjipta Widajaja, dan masih banyak lagi sih sebenernya, yang bisnisnya nggak sebesar mereka, tapi bisa dibilang “makmur” bingits.. hehe..

Sementara anak2 / pemuda2 dengan keterbatasan kesejahteraan ada yang berhasil merubah hidupnya, anak2 / pemuda2 yang kelebihan kesejahteraan malah ada banyak juga yang gw liat “melempem”..  Nggak tau apa yang mau dituju dalam hidup, nggak memanfaatkan sepenuhnya apa yang ada di sekitarnya.. Gw pikir, disitulah fungsi sebenarnya dari kreativitas bisa terlihat..  Dari sekian banyak pengertian kreativitas, ada beberapa yang gw suka.. Diantaranya itu dari Rowe (2005), dalam bukunya Creative Intelligence, yang bilang “Orang2 kreatif pada umumnya fokus pada apa yang ada.. Sangat bisa mencerna dan memanfaatkan semaksimal mungkin apa2 yang ada pada dirinya dan sekitarnya untuk kemudian digunakan untuk mencapai hasil yang sudah diimpikannya..”

Mereka yang gw tulis di awal2 itu bener2 bisa memanfaatkan / menggunakan apa yang ada pada mereka di saat itu.. Meski “hanya” punya diri yang tamatan SD, punya kegagalan, punya harapan, punya waktu, punya tekad, punya peluang upaya di lingkungan, dan kesemuanya yang ada saat itu, mereka berhasil mengolah itu semua.. Itulah perkembangan definisi kreativitas di era sekarang ini..

Kalo ngeliat definisi kreativitas dari Rowe, menjadi logis seorang anak pejabat atau anak orang kaya menjadi tidak bisa menghasilkan atau mencapai apapun.. Karena nggak bisa memanfaatkan segala asset yang ada di dalam dan di luar dirinya.. Yg sering gw liat & baca kalo di sekitar kehidupan gw, bentuk kreativitasnya itu paling minta duit modal ke ortunya, untuk buka toko, atau buka outlet, atau bisnis apa gitu, terus udah deh.. Tinggal nongkrongin aja tuh duit muter balik (kalo berhasil), kalo gagal pun, yah duit bukan hasil keringat sendiri, jadi nggak begitu berasa kehilangan.. Berbeda dengan orang2 yang berada dalam “keterbatasan”, dia harus berpikir sangat keras dan berjungkir balik berupaya dan memanfaatkan peluang serta asset sekecil apapun sebaik mungkin untuk bisa menerobos keterbatasannya.. Modal utamanya adalah dirinya sendiri..  Mau minta modal dari luar diri ?? Minta ke ortunya ?? Wong sama terbatasnya kok..

Memanfaatkan, menggunakan, dan mengkapitalisasi asset, gw anggap itu semua adalah bentuk dari bersyukur.. Gw seneng sama definisi dari Rowe ini karena sejalan dengan janji Tuhan: siapa yang bersyukur atas apa yang udah dikasi, maka yang udah dikasi itu bakal dilipat gandakan..

 

*gyaaahh… sotoy gw kambuh lagi neeh..”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s