me|write, spiritual, think sotoy
Comment 1

awam haram..

Untitled-1Gw bukan orang yang mumpuni pemahamannya tentang Islam, malah bisa dibilang gw orang awam.. Lantas karena gw orangnya kepo-an akan agama gw sendiri, maka banyak pertanyaan2 yang muncul di kepala gw, dan bahkan sampe sekarang masih banyak yang belum terjawab.. Termasuk diantaranya tentang  hadis.. Gw bertanya2 kenapa hadis2 itu ada yang nggak saling “klop” dengan Al Qur’an, bahkan ada yang aneh juga dan terkesan udah gak relevan lagi dengan kemajuan zaman..

Setelah baca sana sini, gw paham ternyata hadis itu adalah karya ilmiah, dan penyusunannya sekitar lebih dari 100 tahun setelah zaman Rasulullah di era khalifah Umar Abdul Aziz dan TANPA pengawasan langsung dari Rasul, melainkan disandarkan pada kepakaran para ilmuwan hadis.. Berbeda dengan Sunnah (meski ada juga yang nyamain), Sunnah adalah segala keteladanan Rasul yang diminta diingat oleh para sahabatnya.. Karena itu hadis tidak bersifat mutlak seperti Al Qur’an – tanpa mengurangi rasa hormat kita pada para ilmuwan hadist.. (Agus Mustofa (2011), Beliau ngambil sumbernya dari Al Qur’an terbitan Arab Saudi yang selalu dibagikan pada jama’ah haji, bab sejarah penyusunan Al Qur’an & Hadis..).. Hooo.. pantesan, ini sebabnya ada istilah hadis palsu segala.. Kan bisa saja ada “oknum” dalam “penelusuran” hadis2 tersebut..  Namun jelas, acuan atau pegangan tertinggi itu Al Qur’an.. Jadi, sejak tau hal ini, gw agak berhati2 dengan hadist.. Gw mengikuti sudut pandang Agus Mustofa, cross check dengan Qur’an.. Kalo “klop”, Insya Allah itu hadis bener..

Contoh dari paparan paragraf di atas, hadis tentang gak boleh menggambar, karena itu sama aja menandingi Tuhan dalam mencipta makhluk bernyawa.. Banyak yang bilang DULU iya gak boleh, karena takut jadi barang sembahan / berhala.. Sekarang kan gak lagi toh ??.. Jadi ini hadis terkesan ketinggalan zaman.. Tapi sekarang pun masih banyak yang pake hadis ini.. Dan nggak “klop”nya, kok ya ada ayat Qur’an yang menantang kita untuk bikin seekor lalat ??.. Pernah ngeliat seorang desainer robot membuat karyanya tanpa bikin “gambar” jadi atau rancangannya dulu ??.. Sepertinya mustahil membuat robot lalat tanpa membuat “fisiknya” dulu di atas kertas yang notabene berupa gambar.. Kalo hadis itu emang bener dan terus dijadikan pegangan, sampe kiamat pun nggak akan ada orang Islam yang bikin cyborg.. Karena cyborg / robot secara fisik dan artificial intelligentnya sudah menyerupai makhluk.. Lantas apakah itu menandingi Tuhan kah ?? Haram kah ?? I don’t think so..

Gw nulis gini karena banyak hadis2 yang dijadikan “dasar” orang beropini, dan seakan itu sudah final paling benar, nggak terbantahkan.. Padahal itu adalah karya ilmiah.. Mangkanya selalu ada perawi atau periwayatnya.. Kalo bahasa ringannya itu “katanya” si A atau “katanya” si B.. Bisa dibayangkan “katanya2” yang terus2an di”oper” diantara banyak orang selama ratusan tahun ?? plus lagi tanpa pengawasan langsung dari Rasul pulak .. Jadi sederhananya, Al Qur’an adalah guidance paling tinggi tingkatannya dalam Islam.. Karena itu firman Tuhan, tidak berubah satu huruf pun dari dulu hingga sekarang, dan mutlak kebenarannya.. Kalo outputnya jadi ngaco, itu karena salah penafsiran / pemaknaan dari manusianya..

Gw nggak tau hadis apa yang dipake buat ulama2 itu yang maen haram2in milih salah seorang capres.. Padahal di Al Qur’annya udah jelas: QS [16]:116  “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.”.. Di QS [10]:59  setelah berbicara mengenai halal & haramnya rejeki, ditutup dengan pertanyaan:“Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?.. Buat gw pribadi sih, jelas cuman Allah yang bisa mengharamkan sesuatu.. Entahlah kalo buat mereka itu Al Qur’an bukan pedoman yang tertinggi..

Hadist “otentik” memang banyak yang gw liat sendiri bukti kebenarannya, dan umumnya memang “sejalan” dengan Al Qur’an.. Mau bukti yang masi anget ?? Ini ayat Qur’annya: QS At-Taubah [9]:31, “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah…”  Dan ini ada hadis yang “klop” dalam salah satu bukunya Ustd. Felix Siauw: “Mereka memang tidak beribadah kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib itu.. Akan tetapi apabila pendeta dan rahib itu menghalalkan sesuatu, maka mereka pun menghalalkannya.. Demikian juga apabila mereka mengharamkan sesuatu, maka mereka pun ikut mengharamkannya..”

1 Comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s