Suatu ketika, pada sebuah zaman, ada seorang pemburu ular yang pergi ke daerah pegunungan untuk menangkap ular dengan keahliannya.. Waktu itu salju turun deras banget.. Dan setelah lama berkeliling gunung, tanpa diduga, dia menemukan sebuah ular naga yang guede banget yang sudah nggak bergerak sama sekali..
Dia pun seneng sekali, karena tanpa susah payah bisa dapet uler naga yang gedenya nggak biasa, segede pilar2 istana..!! Akhirnya dia pun memutuskan untuk membawanya ke kota, dan memamerkan “tangkapan”nya tersebut pada penduduk kota di kaki gunung..
Masalahnya, si pemburu nggak tau kalo tuh uler sebetulnya belum mati, ia hanya tertidur akibat dinginnya tinggi pegunungan dan badai salju yang deras.. Makin dibawa turun gunung, makin kena sinar matahari dataran rendah, makin hangatlah badan ular tersebut.. Dan saat penduduk kota ramai berkerumun untuk menonton, ular naga tersebut bangun.. Meski telah diikat oleh si pemburu, namun kekuatan ular tersebut mampu memutuskan tali2 ikatan.. Si ular pun mengamuk, memakan beberapa penonton, dan akhirnya, juga memakan si pemburu ular itu sendiri..
Cerita ini gw ambil dari sebuah kisah sufi penyair.. Si sufi penyair menutup cerita tersebut dengan mengatakan bahwa: “Ular naga adalah perlambang hawa nafsu lahiriah.. Hawa Nafsu dapat dibekukan dengan dinginnya akal atau kemampuan akal membekukan hawa nafsu.. Berilah nafsu itu kekuatan dan hangatnya sinar mentari, maka ia akan terbangun.. Biarkan ia beku dalam salju dan ia takkan pernah bergerak… Namun bila kau melepaskannya dari ikatan, ia akan melahapmu bulat-bulat… Ia akan meronta liar dan menelan semua hal yang ia temui… Kecuali kau sekuat Musa dengan tongkat mukjizatnya, ikatlah selalu ular nagamu dalam lilitan keimanan…”
Gw pernah baca juga, anggapan sejumlah kaum sufi, hawa nafsu dalam dirilah yang paling berbahaya, bahkan lebih berbahaya daripada setan itu sendiri.. Karena, menurut mereka, setiap manusia memang digoda oleh setan.. Terus kalau setan yang ngegoda siapa dong ?? Setan nggak digoda oleh setan.. Tapi setan digoda oleh hawa nafsunya sendiri sehingga ia berbuat jahat yaitu menggoda manusia dari Nabi Adam hingga sekarang..
Buya Hamka juga menuliskan: “Kalau semua kehendak hawa nafsu manusia diperturutkan begitu saja oleh Tuhan, maka alamat dunia akan binasa.. Sebab hawa nafsu masing2 manusia akan berusaha lebih dari yang lain.. Maka manusia akan salaing berebut dan menghancurkan..”
Kalo gw pikir, nafsu memang selalu pengen lebih.. Sudah punya penghasilan jutaan, ingin puluhan juta, setelah itu pengen ratusan juta, terus miliaran, triliunan, dst… Sudah watak memang manusia kalo dikasi satu gunung, dia akan kepengen gunung yang kedua.. Sebetulnya nggak ada salahnya punya keinginan besar.. Namun kalo sudah terkontaminasi hawa nafsu, bisa jadi nggak bagus.. apapun caranya bakal ditembus.. Cara halal gagal, cara haram jadi meriam..
mungkin ini yang bikin orang banyak yang korupsi karena mereka kalah sama hawa nafsu mereka sendiri.. -.-
LikeLike
Si Rudi SKK migas itu kurang apa coba ?? Gelarnya mentereng, dosen ITB, dihargai dan dipandang sama mahasiswa dan orang luar, dan kekayaan kayaknya udah pasti cukup sih.. hehe.. Tapi liat, masi aja kena kasus… Apalagi kalo gara2 bukan hawa nafsu..
LikeLike
nah.. iyaa, kadang suka gak abis pikir juga ya -.-“
LikeLike
orang ga pernah puas ya, karena selalu ada nafsu disitu..
*pengen jadi naga..
LikeLike
Ho’oh.. nafsu ada yang positif ada yang negatif juga sih sebenernya.. yang di postingan ini jelas yang negatif..
LikeLike
ga nyangka ujungnya kesana
LikeLike
LikeLike
makin hari makin memang
LikeLike
LikeLike
Di postingan pertama yang akang baca di blog ini udah dapat “sesuatu” nih, ringan dibaca tapi berat dimaknai. Salut !!!
LikeLike
Tengkyuuu… thanx udah mampir..
LikeLike
semua sudah berjalan seimbang antara nafsu dan akal logika kita,, kita hanya memilihnya,,
LikeLike