me|write, think sotoy
Comments 2

ter / mem bakati..

Untitled-2“Gw nggak bakat dagang neh, nggak ada keluarga gw yang pedagang..”.. “Gw nggak bakat jadi desainer grafis, desain gw jelek..”.. Nggak jarang kita denger pernyataan2 model begitu.. Belakangan ini makin banyak studi / riset yang membahas tentang bakat (euh, di luar negeri sih).. Di sini tau sendiri kondisi “perisetan” kita kayak gimana.. Huhu..

Pertanyaan para ilmuwan kurang lebih hampir sama: bakat itu turunan atau bentukan, nature or nurture, genetik atau “diketik”..??.. Setiap dari kita seringkali mengaitkan prestasi seseorang dengan bakatnya tanpa mempertanyakannya lebih dalam.. Salah satu studi / kisah misteri bakat yang gw suka itu dari Earl Woods, ayah dari pegolf mumpuni Tiger Woods.. Earl sangat meyakini sumber dari keunggulan tingkat dunia adalah latihan sejak usia dini..

Yang bikin gw tambah kagum, dia mencoba “mengimplementasikan” keyakinannya itu pada anaknya sendiri, Tiger Woods.. Beruntung Earl cukup mapan, sehingga kebutuhan perlengkapan untuk “merajut” program latihan Tiger nggak jadi masalah berarti.. Nggak tanggung2, Earl mempersiapkan Tiger menjadi kelas dunia dari saat Tiger masih pake popok..!!

Dikisahkan, sebelum bisa jalan dan bicara, Tiger setiap hari didudukkan di kursinya untuk melihat ayahnya berlatih golf.. Bayangin, tiap hari di usia yang belum bisa disebut bocah, si Tiger udah dicekokin visual tentang gerakan teknis golf..!! Usia 1 tahun, Tiger mendapat hadiah stick golf pertamanya.. Usia 1.5 tahun, Earl sudah membawa Tiger ke lapangan golf dan memulai latihan..

Usia 2 tahun 8 bulan, Woods udah dikenalkan dengan beberapa jenis pukulan & permainan golf.. Usia 4 tahun, si ayah menyewa pelatih profesional untuknya.. Dan di usia 13 tahun, Tiger memenangkan turnamen golf pertamanya.. Dan tau sendiri puncak dunia golf yang pernah dicapai Tiger saat dewasa seperti apa..

Mungkin nggak sedikit orang yang meyakini seorang Tiger Woods lahir dengan bakat ngegolf, tapi kenyataannya, bokapnya sendiri nggak percaya sama hal tersebut.. Kalo si Earl & Tiger ditanya oleh media apa rahasia keberhasilannya, mereka selalu memberikan jawaban yang sama: KERJA KERAS..

Hampir sama dengan Venus dan Serena Williams di dunia Tennis.. Richard adalah ayah yang “menawarkan” atau “mengetikkan” proposal masa depan pada putri2nya.. Venus memulai latihan tennis di umur 4 tahun, 6 bulan satu hari, dan Serena di usia 3 tahun.. Diceritakan juga, Richard bisa melemparkan 500 lebih bola tennis dari samping lapangan pada putri2nya dalam satu sesi latihan (dan dalam satu hari bisa bersesi-sesi).. Bukan bakat bawaan yang menjadikan mereka tercatat namanya dalam sejarah dunia tennis, tapi lagi2 karena kerja keras sejak dini..

Kisah di atas kalo buat gw seakan orang tua jadi punya peran penting banget dalam penentuan “bakat” seseorang, dan bukan dalam hal yang sifatnya genetik.. Kalo baca kisah mereka sih, mereka memang menyenangi apa yang mereka latihkan.. Tapi gw nggak tau ini gara2 dikenalin sejak dini terus passionnya jadi di situ, atau terpaksa jadi suka, atau gimana..??.. Ah iya, passion.. Dimana peran passion ?? Ada kaitannya nggak sama bakat ??.. Lah ini yang buat gw belum terjawab secara memuaskan..

Tapi yang gw pahami, sebetulnya seseorang bisa saja menjadi berbakat pada suatu bidang tertentu asal dia mau tekun di situ.. Istilah yg gw suka dari Mario Teguh itu “membakatkan diri”.. Orang yang ngerasa dirinya nggak berbakat, bisa jadi bukan karena mereka benar2 nggak berbakat, tapi karena malas atau kurang bekerja keras..

Tapi gw masih meyakini tetep ada yang bersifat “given” dalam diri masing2 orang, yang kemudian bisa jadi ‘petunjuk’ seorang individu untuk menemukan jalur emasnya.. Karena di Al-Qur’an ada loh ayat yang bisa dimaknakan ke hal ini.. Ayat yang mana ?? Hehe.. Nanti deh pas postingan selanjutnya.. Udah panjang neh..

Terlepas dari bakat itu ada peran genetik atau tidak, dari kisah di atas, kerja keras menjadi modal yang sangat penting.. Dan mau kerja keras atau nggak, itu adalah PILIHAN.. Kalo di barat sono sih, ada nih pernyataan kayak gini: “Hard work beats talent if talent doesn’t work..”

2 Comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s