me|write, spiritual, think sotoy
Comments 16

konsistensi dan babak akhir…

“Sebenernya yang gak kalah penting untuk diperhatikan dalam ibadah kita itu, ada pada saat-saat terakhir…” kurang lebihnya begitu kata pak ustad waktu ceramah di mesjid gue…
Mulanya gw gak nangkep, tapi belakangan gw rada ngerti juga abis ngedenger penjelasannya lebih lanjut… Maksutnya saat-saat terakhir itu kadang bisa dibilang saat yang paling menentukan… Ibarat sebuah turnamen, yang paling akhir itu ya babak final… Termasuk urusan amal ibadah, ada yang memandang di saat-saat terakhirlah yang membuktikan apakah kita berhasil terus menerus konsisten apa nggak…
Gw jadi teringat banyak cerita soal saat-saat terakhir ini… seperti wanita pelacur yang berlumur dosa yang di saat terakhir hidupnya memberikan air minum pada anjing yang hampir mati kehausan dengan bersusah payah turun ke dalam sumur dan naik kembali… akhirnya diceritakan dia masuk surga…
Ada juga cerita seorang pembunuh yang udah membunuh 100 orang dan mau bertobat… cuman gw rada lupa ceritanya, pokoke kalo gak salah dia niat tobat total dan kata ulama dia mesti ngadep Rasul di Mekkah, tapi di tengah jauhnya perjalalan melalui padang pasir ia mati kehausan.. kemudian malaikat mengukur jarak mana yang lebih dekat, ke tempat dia berangkat atau ke kota tujuan bertobat… Ternyata jaraknya lebih dekat sedikit ke tempat tobat, dan diriwayatkan pembunuh itu masuk surga…
Yang kebalikan juga ada gw pernah baca ceritanya… dua kakak beradik, si adik hidupnya alim hingga dewasa, si kakak hidupnya bergelimang dosa sampe dewasa… Sampai pada saat di akhir cerita, si kakak “penggelimang dosa” niat bertobat, malam hari dia pergi ke masjid dan menangis bertobat sejadi-jadinya… Sedangkan si adik “alim” digoda oleh setan “mosok dari dulu kamu gak pernah cicipin nikmat dunia.. cobain dong sekali-sekali..” gitu kata setan… Dan si “alim” terbujuk, kemudian berzina di malam yang sama saat saudaranya sedang bertobat di mesjid…
Malam itu gempa dahsyat terjadi… meluluh lantakkan kota tempat mereka tinggal… Tak ayal warga kota terheran-heran, seseorang yang dikenal alim selama hidupnya, mayatnya ditemukan sedang dalam pelukan pelacur, dan sebaliknya seseorang yang dikenal “bejad” sepanjang hidupnya, mati dalam kondisi tersenyum di dalam masjid….
Mungkin ya ini maksut ustad itu… saat-saat terakhir memang tidak bisa dipandang sepele…
Liat syaf mesjid saat taraweh di akhir ramadhan ?? biasanya makin sepi yee… hehehe…. ya itu dia…. mungkin mereka-mereka yang bisa konsisten itulah orang-orang yang masuk final !!!…
(hwwaaaaaakkss….. sotoy gue kumaaaaaattt !!!!)

16 Comments

  1. karena kita ga tau kapan berakhirnya..berarti hidup kita musti selalu berbuat baik, itsiqomah juga amiin*merinding kalo inget jatah hidup kita didunia..apalagi kalo dikasih tau kapan berakhirnya yaaa..

    Like

  2. roelworks said: tanpa ijin-Nya mustahil

    bener… kayaknya ada do’anya deh ye yang isinya supaya konsisten ibadah… bunyinya lupa… wekek..

    Like

  3. debapirez said: Saya harus akui bahwa memelihara konsistensi itu susah…

    tenang aje bro !!… lu gak sendirian… wakakakakak…

    Like

  4. mungkin kita bisa coba dari yang kecil-kecil dulu kali yee… kan ada tuh hadistnya, amalan kecil tapi konsisten lebih disukai…

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s