me|write, think sotoy
Leave a Comment

pain and brain..

Untitled-1Gw pernah ketemu orang yang kayaknya sih, sakitnya gara2 pikirannya.. Mungkin karena depresi, atau hal2 lain yang membuat isi kepalanya jadi mumet banget..

Pernah suatu malam ni orang ngerasa sakit.. Sambil berbaring di tempat tidurnya dia bilang “Gimana inii, badanku kok nggak enak banget ya, huu, kayak mau matii..”.. Yaah, dan banyak lagi keluhan yang mengarah ke situ.. Sampe kasian ngeliatnya.. Terus saat itu dia minta tolong untuk dipanggilin ambulans dan dibawa ke rumah sakit..

Gw dan beberapa orang yang ada di kamar itu segera mencoba menenangkan dirinya.. Tapi ya gitu, tetep masih agak maksa dipanggilin ambulans.. Akhirnya ditawarin dibawa ke klinik aja, untuk diperiksa, nggak perlu jauh2 ke RS.. Kebetulan di deket rumah ada klinik yang gw anggap dokternya cukup oke dan teliti..

Walhasil, dia pun setuju dibawa ke klinik.. Lantas, yah gw anter deh tuh orang ke klinik ditemani bini’ gw.. Sesampainya di klinik, dia cerita keluhannya apa aja.. Dokter pun memeriksa dengan seksama.. Hasilnya, tekanan darah, detak jantung, perut, dan lainnya kesemuanya normal.. Sebelumnya dulu juga pernah tes macem2, dan hasilnya normal..

Kesimpulannya, dia sehat secara fisik.. Tapi pikirannya saja yang mungkin “merusak” dirinya sendiri.. Beberapa bulan yang lalu gw sempat ketemu, Alhamdulillah dia sehat & baik2 aja tuh.. Yah itulah kekuatan atau malah misteri dari pikiran..

Ada lagi cerita di barat sono.. Dikisahkan, Eutimo Perez sudah lama menderita Osteoarthritis, suatu penyakit sendi degeneratif.. Sederhananya, penderitanya mengalami kerusakan perlahan2 pada tulang rawan persendian.. Perez mengalami hal tersebut pada sendi lututnya..

Kemudian ia memutuskan untuk ikutan uji klinis yang dirancang untuk menguji kemanjuran operasi pada kasus Osteoarthritis di lutut.. Sejak menjalani operasi, ia bebas dari rasa sakitnya selama lebih dari dua tahun..

Nah, yang bikin uij ini sangat menarik: ternyata si Perez tidak pernah benar2 menjalani operasi..!! Ujji klinis itu ternyata adalah suatu percobaan.. Dia berada dalam kelompok plasebo, alias “operasi palsu” dari sebuah penelitian yang menguji apakah operasi lutut arthoscopic benar2 menghilangkan rasa sakit, atau apakah kesemua sakit itu hanya ada di “kepala mereka”..

Saat penelitian, dibagi dua kelompok.. Kelompok pertama menjalani operasi sesungguhnya, bagian tulang rawan yang rusak dikerok dan diperbaiki.. Kelompok kedua hanya diberi anestesi, dan dua sayatan kecil pada lutut mereka, jadi seolah2 mereka sudah menjalani prosedur operasi.. Hasilnya setelah operasi, kedua kelompok melaporkan peningkatan fungsi lutut dan hilangnya rasa sakit.. Padahal kelompok kedua hanya melihat sayatan palsu dan memutuskan untuk merasa lebih baik..

Cerita ini ada pada artikel: “Knee Surgery No Better Than Placebo” Willis, M. (2002)..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s