me|write, my life stories, think sotoy
Leave a Comment

nunda nunda..

Untitled-1Lagi2 kejadian.. Komitmen nulis postingan seminggu sekali lagi2 gw langgar.. Minggu kemaren nggak nulis sama sekali (T_T!).. Bisa jadi karena keluar kantor buat nyidang tugas akhir mahasiswa tiap hari, atau bisa juga karena asisten rumah tangga cuti sekitar 10 harian gitu.. Akibatnya, “PR” dalam artian sebenarnya = “Pekerjaan Rumah” jadi tambah banyak.. Hehe..

“Distraction” gw juga jadi bertambah.. Anak pertama gw suka gemes kelewatan sama adik barunya.. Mulai dari joget2 dan lompat2 di pinggir adeknya yang lagi tidur, sampe nyiumin tuh adek dalem2 kayak orang nyungsep.. Aksi gemesnya bikin gw mesti ngawasin dia secara “ekstra”.. Jadi kadang mesti nemenin (baca: jagain) si kakak sepulang sekolah di rumah biar nggak ganggu si adek.. Ya gini deh konsekwensi kantor “dempetan” sama rumah..

Bisa jadi juga dua paragraf di atas cuman alasan gw aja.. Padahal yang sebenernya, mungkin gw-nya sendiri aja yang bener2 belum bisa menaklukkan procrastination..

Menurut Rozental dkk (2014), dalam “Understanding & Treating Procrastination”: 1 dari 5 orang dewasa, dan setengah dari siswa merupakan seorang penunda.. Dan menurut Tice dkk (1997) dalam “Longitudinal study of procrastination, performance, stress, and health”: gemar menunda dapat menimbulkan dampak negatif, seperti: penurunan performa, kesehatan fisik & mental yang memburuk, serta meningkatnya stress, rasa khawatir dan bersalah..

Tice dkk juga menyatakan: procrastination bisa dilihat sebagai pola “self-defeating behavior”, yang ditandai dengan keuntungan jangka pendek, namun dengan “biaya2” jangka panjang.. Jadi nggak salah ada yang bilang kalo procrastination itu ibarat pake kartu kredit.. Berasa seneng saat gesek sini gesek situ, dan pusing saat tagihannya dateng..

Riset2 tentang penundaan ini masih terus berjalan, namun para peneliti cenderung setuju kalo penyebab procrastination ini bisa sangat bervariasi dan demikian istimewa menurut individunya masing2.. Maka “obatnya” atau respon yang harus dilakukan juga bisa sangat spesifik tergantung pada individunya..

Banyak yang ngomong kalo orang kita nih, agak susah kalo diajak mikir hasil di masa depan, maunya serba instan, dan seakan mesti sekarang langsung jadi.. Jakarta mau beres ??.. Sekarang.. Negeri mau beres ??.. Sekarang.. Bahkan kayaknya ada yang kepengen pilpres selanjutnya juga dilakukan sekarang.. Gyaha..

Menurut Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), terlalu fokus pada hasil di masa sekarang dan tidak fokus pada hasil masa depan bisa jadi salah satu penyebab procrastination.. REBT menyebut hal tersebut sebagai “Short-range Hedonism”..

Menurut Sirois dkk (2014), dalam “Out of Sight, Out of Time?”: Fokus pada hasil2 sekarang / masa kini dapat membuat rendahnya toleransi seseorang pada frustasi.. Dan bila saat2 sulit tiba, orang tersebut ketekunannya akan cenderung berkurang..

So, waspadalah waspadalah.. (^o^)/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s