Dalam sebuah acara seminar, si pemberi materi bertanya pada audiensnya: “Nih, jawab dengan tulus yaa… Menurut anda2 sekalian, adakah orang yang direncanakan sukses oleh Tuhan..?”
Audiens menjawab: “Aaaaddaaa…..”
Lalu si pemberi materi bertanya lagi: “Nah, kalo anda menjawab ada, orang itu orang lain atau diri Anda ??”
Audiens tidak menjawab, hanya planga plongo dan ketawa2 aja….. Lalu si pemberi materi menambahkan: “Kalo anda tertawa, berarti orang itu adalah orang lain…”
Bener juga seh… Gw pikir, seringkali kita nggak menganggap diri kita pantas untuk bersanding dengan sesuatu yang besar, padahal kita semua berhak untuk mendapatkan sesuatu yang besar itu, apapun halnya “sesuatu” itu…
Seringkali kita membuat “batasan” atau bahkan mengkerdilkan diri kita sendiri dibandingan orang laen yang notabene sama2 makan nasi… heheheh… Jadi kalo ditanya “siapa yang pinter ??… jawabnya dia, bukan saya… siapa yang berhak sukses kaya raya ??.. jawabnya dia, bukan saya… Padahal semua itu adalah hak kita semua… Hanya saja kita sering tidak mengambil atau menunda melakukan formulanya, yakni ACTION, atau bertindak mendekatkan diri pada hal2 yang bisa membuat kita lebih “besar” dan lebih baik…
Nyalahin takdir ??… hooo… ndak bisa… Soal takdir, gw pribadi lebih menganut analogi kalkulator…. yaitu perpaduan antara yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan usaha yang dilakukan selama proses berjalan…. Kalo mau keluar takdir dari kalkulator, kita mesti usaha mencet dulu sejumlah angka, terus mau diapain terserah, mau dikali bisa, ditambah dikurang dibagi, semuanya bisa… Tiap usaha pemencetan tombol apapun akan mengeluarkan jumlah hasil angka yang berbeda…
Tapi kalo dipikir2, semua angka hasil (takdir) yang keluar itu kan udah ada di dalem kalkulator… Semua udah dimasukin sama si yang bikin kalkulator jauh sebelum kita make itu kalkulator… Jadi apapun yang keluar, semua udah tersimpan di dalam kalkulator… So, meski takdir bisa diubah2, hasilnya selalu udah diketahui dan sudah tercatat, dimana dicatatnya ?? yah di Lauh Mahfuzh….
Kalo kata Andri Wongso, “Success is my right…”… semua berhak untuk ditakdirkan sukses… Nggak seharusnya kita menganggap “kebesaran” cuman layak bersanding dengan orang lain, bukan dengan kita… So guys… Sukses terus yaaa…
Halah… sotoy guwe kumat lageee…
saya lah yang menentukan ‘takdir’ saya sendiri… *dalam tanda petik*
LikeLike
hehe.. sip boss… kita memang diberikan kehendak dan kebebasan luas untuk memilih takdir mana yang mau kita tuju….
LikeLike
kesusksesan akan berkorelasi positif dgn usaha kita….
LikeLike
setuju broder… kalo baca beberapa referensi, bukan cuma law of attraction yang berlaku di alam semesta ini, tapi juga ada law of consequences… semua yang kita lakukan akan ada konsekwensinya…. baik itu positif maupun negatif…
LikeLike
itulah kenapa ALLAH Maha Pengasih tidak hanya berlaku di ISLAM aja. siapa yg berusaha pasti akanm emndapatkan buahnya….
LikeLike
ogie memang!
LikeLike
Caiyo!
LikeLike
MEMANK NUUAAAJJJUOOONNKKK !!!
LikeLike
yyooo….
LikeLike