me|write, spiritual, think sotoy
Comments 7

bermain musik sumbang..

002Kalau memperhatikan kasus Rohingnya, gw jadi inget lagi analogi agama dari KH Ahmad Dahlah: “Hakikat agama itu seperti musik, di tangan orang yang pandai memainkannya, dia akan indah, cerah dan mendamaikan.. Namun di tangan orang yang nggak pandai memainkannya, dia akan jadi sumbang, kacau, meresahkan dan tidak menentramkan, bahkan bisa jadi bahan tertawaan..” Di agama apapun, pernyataan dari beliau ini bisa berlaku..

Meskipun Buddha bukan agama langitan (samawi), tetap saja yang gw pahami sih, ajarannya tetaplah ajaran yang sangat berorientasi pada kebaikan.. Agama mana yang tidak ??.. Gw baca biografinya Siddharta Gautama, euh, meskipun yang dalam bentuk komik tebal 8 jilid itu sih.. Dan di situ banyak sekali pemikiran2 hebat yang disampaikan oleh Siddharta..

Dan pemikiran2 beliau tidak didapat begitu saja dengan mudah.. Begitu banyak lika liku kehidupan, termasuk penderitaan yang sudah dilewati sekian lama sehingga beliau sampai pada tingkat “tercerahkan”, dan kemudian mampu memberikan pencerahan pada sekian banyak orang lainnya hingga sekarang..

Bagi sebagian orang, agama bisa menjadi alat politis atau alat lain, yang kadang memang sengaja ditunjukkan dengan beragam atribut untuk mencapai maksud / kepentingan tertentu.. Dan bagi sebagian yang lain, agama adalah skill, yang nggak begitu terlihat pada wujud atribut, tapi lebih kepada perilaku dan sikap (fisik, mental & pikiran) mereka dalam menghargai beragam ciptaan Tuhan-Nya..

Untuk sebagian yang kedua, ritual agamanya juga jelas terlihat dari luar.. Namun yang tidak kalah sering terlihat, adalah “hasil” dari cara dia beragama.. Dan sebagaimana “output” dari manusia pada umumnya, akan terlihat banyak kesamaan dengan mereka yang beragama lain atau atheis sekalipun.. Seperti: prestasinya, cara dia menghargai orang lain, cara dia berfikir, cara dia berselisih paham, problem solving, sampai caranya berupaya untuk mencapai keberhasilan..

Untuk yang menjadikan agama sebagai alat, ritual agama hanyalah ritual untuk “pengakuan” atau pencitraan.. Bukan untuk pembentuk karakter yang kemudian terimplementasikan pada cara hidup.. Sudah lihat kan, pengurus partai agama tapi korup.. Padahal mereka itu sholat, tapi dimanakah letak “agamanya” ??.. Dimanakah hasil sholatnya ??.. Ibarat memainkan musik tanpa menjiwai dan paham makna musiknya.. Menjadi sangat mudah untuk terdengar tidak enak..

Gw orang awam banget, jadi nggak berhak berkomentar banyak soal kasus Rohingnya.. Buddha pernah berujar: “You yourself, as much as anybody in the entire universe, deserve your love and affection..”.. Mosok sih seseorang yang benar2 paham kalimat ini akan jadi seorang pembunuh ??.. Kalo agama ibarat musik, maka kasus ini bisa jadi salah satu contoh permainan musik yang sumbang.. Mungkin salah baca not baloknya, atau terlalu ekstrim berimprovisasi..

7 Comments

  1. Haris Nurfadhilah says

    Dan gue heran melihat banyak muslim yang dengan terang-terangan menyamaratakan semua Buddhis itu teroris. Lha memang mereka terima kalau muslim diidentikkan dengan ISIS?

    Liked by 1 person

    • Nah kalo ini kayaknya gara2 kurang banyak baca buku.. Atau ya itu, kurang pinter maen “musik”nya.. hyaha..

      Like

Leave a comment