me|write, my life stories, think sotoy
Comments 10

siapa di belakang “kucing” ??..

Untitled-1

Ada sejumlah orang yang gw tau nggak mau pilih Jokowi karena ada Megawati di belakangnya.. Hmm.. Jujur aja, gw juga gak suka koq sama Megawati, dan gw tetep pilih no. 2.. Karena apa ?? Karena kalo faktor orang2 “di belakang” yang dijadikan pertimbangan, justru menurut gw orang2 di belakang kubu no. 1 itu malah lebih parah, dan lebih banyak yang gak gw suka.. Di belakang kubu no. 1 itu lebih banyak lagi orang2 yang terlibat “kasus2” korupsi dan kasus lain yang merugikan negara.. Ada yang kasus daging sapi, ada yang lumpur, ada yang dana haji, dan lain sebagainya..

Logika sederhananya, kalo gw memilih capres no. 1, itu sama aja gw memberikan peluang bagi mereka untuk menjabat dan duduk kembali di dalam pemerintahan.. Dan kalo mereka berhasil menjabat kembali, itu adalah kesempatan bagus bagi mereka untuk dapat “menghapus” jejak, “bermain cantik”, “cuci tangan”, “mengeles” atau tindakan apapun dengan beragam istilah, dan bakal makin susah kasus2 merugikan negara era periode lalu terungkap tuntas, karena yang menjabat masih mereka2 juga.. Nggak mungkin kan ngebersihin lantai pakai sapu kotor..??.. Gw gak mau bangsa ini jatuh pada lubang yang sama.. Gw cuman berusaha mikir sederhana sebagai orang yang awam banget soal politik.. Tindakan kecil yang bisa gw lakukan sebagai rakyat biasa saat ini adalah: MENUTUP RAPAT-RAPAT PELUANG orang2 itu bisa menjabat kembali, dengan mencoblos no. 2.. Kita sama2 nggak tau masa depan, jadi kalo analoginya pemilu ini ibarat milih kucing dalam karung, maka gw akan berusaha teliti dengan siapa si kucing ini berkumpul & apa yang dilakukan kucing ini sebelum dia dimasukin ke karung..

Dalam keseharian kita sering liat maling akrab dengan maling, penjudi nyaman berkumpul dengan penjudi, penggosip dengan penggosip, dan orang2 dengan hobby yang sama cenderung nyaman dan berkumpul bersama.. By science ini udah terbukti koq dengan teori Law of Attraction: orang2 dengan “getaran” hati dan pikiran yang sama, akan cenderung berkumpul bersama.. Jadi jangan heran kalo ngeliat “mereka” yang terlibat kasus korupsi di paragraf awal itu jadi bisa nyaman berkumpul bersama.. Karena “getaran” hati dan pikiran mereka sama busuknya..

Sebaliknya Jokowi banyak difitnah sebagai pendukung kristenisasi lah, syi’ah, kafir, zionis, antek cina, dan lain sebagainya.. Dan pas gw liat, situs2 yang mengatakan itu semua adalah situs2 aneh yang mengatas namakan Islam.. VOA-Islam, Arrahmah, dan lain sebagainya buat gw itu adalah situs2 provokatif dan penebar fitnah serta kebencian.. Pernah gw liat sendiri koq, ada gambar2 dan berita2 yang diedit untuk kepentingan fitnah / membengkokkan fakta yang sebenarnya.. Dan ujung2nya banyak pihak yang mengklarifikasi dan mematahkan fitnah2 tersebut..

Cara orang beragama di sini menurut gw udah banyak yang jadi “aneh”… Bisa mengharamkan seenaknya, berbeda bisa dibilang sesat atau kafir, dsb.. Hehe.. Pengajian berselubung partai, ujung2nya penggiringan opini supaya milih partai tertentu, khutbah Jum’at pun ada yang opini jama’ahnya terkesan diarahkan untuk memilih partai tertentu, atau ada juga yang beramal bawa2 bendera partai (HAH !!).. Gw jadi bingung sama mereka, mereka ini beramal untuk partainya atau untuk Tuhannya ?? Dan yang paling parah yah bentuk fitnah itu, yang justru meresahkan, menebar kebencian, dan sama sekali tidak mendamaikan.. Padahal kan kita beragama supaya jadi tentram..

Gw suka banget sama analogi KH. Ahmad Dahlan tentang agama, karena bukti nyatanya udah banyak banget bisa dilihat.. Analoginya kurang lebih begini: “Hakikat agama itu seperti musik, di tangan orang yang pandai memainkannya, dia akan indah, cerah dan mendamaikan.. Namun di tangan orang yang nggak pandai memainkannya, dia akan jadi sumbang, kacau, meresahkan dan tidak menentramkan, bahkan bisa jadi bahan tertawaan..”

Barangkali ini bisa jadi renungan siapa yang pandai beragama, siapa yang tidak ??.. (^_^)/

10 Comments

  1. teliti dengan siapa si kucing ini berkumpul & apa yang dilakukan kucing ini sebelum dia dimasukin ke karung..” –> sippp mas, inspiratif 🙂

    Like

  2. Pingback: skill beragama.. | Lagi Lagi Halaman Guna Guna

  3. Anonymous says

    udah pada lupa, klo jokowow pernah ngajak ARB dan golkarnya berkoalisi. tapi ditolak ARB dan golkarnya. dan prabowow pun didukung ARB dan golkar. jadi keduanya SAMA

    Like

    • Oh ya ?? kalo dari sumber yang saya dapet seh kebalik tuh.. Banyak dedengkot partai yang mendekat ke Jokowi, tapi karena Jokowi ngajuin tawaran “tanpa syarat” dan nggak pake politik bagi2 kursi, banyak yang nggak mau deh.. Jadi buat saya sih KEDUANYA BEDA JAUUHHH.. hehehe..

      Image Hosted by ImageShack.us

      Like

Leave a comment