me|write, think sotoy
Comments 5

khusus dewasa..

Untitled-1Dulu pernah ada slogan iklan yang ngomong begini: “Jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan..”

Kalo liat di kamus, dewasa itu bisa diartikan dengan matang pikiran dan wawasan /  cara pandang.. Ada yang bilang, kedewasaan seseorang bisa dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kebiasaan2 yang dimiliki seseorang.. Gw setuju, tapi masih ada yang kurang sih kayaknya.. Karena kalo gw perhatiin, “pengalaman” hidup, baik itu yang manis ataupun pahit sebenarnya memang selalu membawa “pelajaran”.. Tapi koq ya, ternyata nggak semua orang bisa ngambil “pelajaran” dari pengalaman tersebut..

Di Al-Qur’an udah di kasi tau, orang yang bisa mengambil pelajaran itu cuman orang yang mau berpikir atau menggunakan akalnya.. Jadi mustahil mengambil pelajaran dari sebuah pengalaman tanpa berpikir.. Membentuk cara pandang hidup yang baik atau positif itu juga perlu akal dan pengalaman pembelajaran yang dewasa.. Terlebih untuk bisa memiliki pandangan: mengambil “keuntungan” dari seburuk-buruknya kondisi kehidupan, jelas sangat perlu pengalaman kerja akal dan pembelajaran..

Ada sebuah cerita, suatu ketika, dua orang narapidana sedang berada di dalam sel penjaranya.. Dalam sel tersebut terdapat sebuah jendela berjeruji, dan melalui jendela ini, kedua napi bisa ngeliat pemandangan di luar sel.. Napi yang satu melihat keluar, dan memilih untuk melihat lumpur2 yang gak karuan di jalanan luar penjara, yang sebenarnya sama sekali nggak enak untuk dilihat.. Napi yang kedua, melalui jendela yang sama memilih untuk melihat ke langit, pada siang hari ia melihat awan2 yang berjalan, dan pada malam hari ia melihat indahnya kilauan bintang2 di langit..

Apa hikmah dari cerita tersebut ?? Yang penting dalam kehidupan ini sebenernya bukan menikmati keuntungan yang telah kita peroleh, sebab orang bodoh pun jelas bisa melakukan hal ini.. Hal yang lebih penting dalam hidup, adalah tau caranya gimana mengambil keuntungan dari seburuk-buruknya keadaan.. Dan untuk ini jelas perlu penggunaan akal.. Si napi kedua jelas lebih cerdas dalam hal ini daripada napi pertama..

Ada psikolog yang bilang, kalo kecerdasan atau kemampuan semacam ini sebetulnya sudah “tersedia” dalam tiap diri manusia.. Hanya saja nggak semua orang mau belajar, mempraktekkan, dan sampai pada membiasakan kemampuan tersebut.. Kebiasaan untuk bisa mengambil pelajaran dari beragam pengalaman hidup inilah yang kemudian juga bisa membentuk kedewasaan..

Confucius di jamannya pernah berkata: “Kedewasaan manusia itu sama.. Adalah kebiasaan mereka yang membuat kedewasaannya berbeda..”

This entry was posted in: me|write, think sotoy
Tagged with: ,

by

"Tuhan.. tolong berikan rejeki berlimpah pada semua orang yang udah mampir ke blog ini.. Amiiinn.." ......(^_^!)

5 Comments

    • Biasa laah.. buah pikir orang besar emang biasanya begitu.. ngambang dan dalem.. hehehe.. Pada dasarnya kedewasaan manusia sih memang bisa sama semua.. Tapi kalo diperhatikan lebih dalem, misal kebiasaan orang sukses, ternyata membuat “kedewasaan” mereka beda.. Beda cara pikir, beda kejelian pandang, beda metode problem solving, dsb.. Padahal kan sama2 manusia dewasa, tapi jelas terlihat “kedewasaanya” ternyata memang berbeda..

      Image Hosted by ImageShack.us

      Like

Leave a comment